Medcom.id berkesempatan mencari tahu kegiatan apa saja yang dilakukan Indra Sjafri usai tak menangani Egy Maulana Vikri dkk dalam beberapa bulan belakangan ini. Dari kabar yang beredar, kini ia telah bekerja sama dengan salah satu ustadz kondang, Yusuf Mansur dalam Indra Sjafri Yusuf Mansur (ISYM).
ISYM ini dilahirkan pada Februari 2018. Indra Sjafri memilih Yusuf Mansur sebagai tandemnya karena memiliki kesamaan visi, yaitu mengembangkan sepak bola Indonesia melalui jalur swasta.
"Saya bersama ustadz Yusuf Mansur bikin suatu holding atau perusahaan bernama ISYM (Indra Sjafri Yusuf Mansur) Management," ujar Indra Sjafri membuka percakapan.
"Filosofinya melihat sepak bola Indonesia berkembang pesat, kemudian PSSI juga bercita-cita pada 2034 untuk mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia, lolos Piala Dunia," lanjutnya.
Intinya, Indra ingin melihat sepak bola Indonesia berkembang, dengan berusaha membantu PSSI mewujudkan tujuan besar itu. Salah satunya dengan cara mendirikan ISYM tersebut.
"Tentunya kan itu bukan hanya dikerjakan PSSI sendiri, perlu-lah orang-orang swasta, stakeholder berkonstribusi. Saya ingin bersama ustadz berkontribusi di situ," terangnya.
Dari ISYM itu, Indra Sjafri juga berfokus pada lima kegiatan, yang mana di antaranya membantu membangkitkan beberapa klub yang memiliki basis besar, tapi seret keuangan. Seperti Persikota Tangerang dan Persika Karawang.
"Kami mencoba mulai memanajemeni klub-klub. Secara histori klub itu punya basis penonton. Terus dulu juga menjadi hiburan di situ, tetapi karena tidak punya keberdayaan soal manajemen, tak bisa membiayai, nah kita bantu di situ," lanjut Indra.
Selain itu, Indra Sjafri juga tak lupa melanjutkan tradisinya mengembangkan pemain muda. Hal itu tak lepas guna menghadirkan generasi baru, selepas Evan Dimas, Egy Maulana Vikri, atau pun pemain-pemain lainnya.
Caranya, ia akan tetap blusukan ke beberapa daerah dan memboyongnya ke akademi yang didirikannya. Salah satunya ia akan membuka akademi sepak bola yang bermarkas di Bontang.
"Kami butuh pemain-pemain bagus, generasi-generasi baru yang bagus, setelah itu kami siapkan akademi-akademi. Salah satunya di Bontang. Itu akan mengakomidir keinginan saya menghasilkan pemain-pemain bagus dan hasil dari blusukan-blusukan saya di daerah, melihat kompetisi dan turnamen-turnamen, nanti yang terbaik kami akan masukkan ke situ," jelasnya.
"Fasilitas di Bontang sudah bagus banget, itu fasilitas PON, yang saya pikir sangat bagus. Selama ini, fasilitas itu tidak dimanfaatkan dengan baik, dan kami akan memanfaatkan itu. Kami akan memulainya pas tahun ajaran baru. Biar pas dengan anak-anak sekolah," lanjut Indra.
Untuk menyukseskan program jangka panjang ini, Indra berkomitmen mengawasi para pemain yang masuk akademinya. Menurut pria kelahiran Pesisir Selatan ini, mental mereka perlu ditata agar ke depannya tidak menjadi pemain yang bobrok di level senior.
"Saya juga melihat pemain-pemain sepak bola ini harus ditata kehidupannya dan perlu dimanajemeni kami punya agency, nah Egy Maulana sekarang ini di bawah naungan agency kami bersama Mr. Dusan Bogdanovic," Indra melanjutkan.
Tak hanya itu, Indra juga masih punya dua kegiatan lain yang tak jauh kaitannya dari dunia sepak bola. Termasuk kegiatan Sport Tourism yang bertujuan mengekspose daerah-daerah yang memiliki potensi memancing bakat-bakat terpendam.
"Ada kegiatan sport tourism. Tentu kami akan membuat kegiatan-kegiatan yang memajukan daerah-daerah wisata lainnya. Untuk itu kami akan menggelar festival grassroots, turnamen sepak bola, dan lain sebagainya. Seperti yang terakhir kali kami lakukan di Lamongan," ujar pelatih yang pada April mendatang akan mengambil lisensi A Pro.
Baca juga:Head to Head Tim di Babak Perempat Final
Selama ini Indra Sjafri identik dengan pelatih yang fokus untuk mencari bakat muda saja. Kini ia ingin tampil beda, yaitu mencoba mengapresiasi kepada pelatih-pelatih yang lebih bersentuhan dengan pemain-pemain muda di Sekolah Sepak Bola. Tujuannya menghadirkan pelatih-pelatih sepak bola berbakat yang dinilainya masih dalam hitungan jari.
"Saya melihat kan pelatih-pelatih sepak bola kurang, lalu kami melihat pelatih-pelatih di daerah itu yang betul-betul punya dedikasi. Dia melatih setiap sore, tapi enggak ada informasi kapan mereka kursus kepelatihan dan lain sebagainya," terang Indra.
"Di sini kami gratiskan mereka. Kami fasilitasi mereka untuk mendapatkan lisensi paling bawah dulu yaitu dari Lisensi D. Tahap pertama kami akan fokus ke lisensi tersebut, karena memang posisi itu bersentuhan langsung dengan pemain-pemain grassroots," jelasnya.
Tentunya dari lima kegiatan di atas menurutnya saling berkesinambungan. Yaitu bisa merealisasikan mimpi PSSI membentuk timnas Indonesia yang mumpuni di masa depan mulai dari usia dini sampai jenjang senior.
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami @medcom_olahraga
Video:?Kevin/Marcus Melaju ke Semi Final All England 2018
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)