Jakarta: PSBS Biak menjadi salah satu tim peserta Liga 2 yang berkompetisi di musim 2019. Tim asal Utara Papua itu tak hanya menjadikan Liga 2 sebagai ajang kompetisi semata.
Selain mengusung target masuk putaran delapan besar untuk lolos Liga 1, tim Cendrawasih Kuning mengusung misi lain. Mereka ditunjuk menjadi duta pariwisata dan budaya daerahnya.
PSBS Biak ingin masyarakat lebih mengenal daerah mereka, di mana Tanah Papua terkenal tak pernah habis menawarkan keindahan alam. Pasalnya Biak memang masih kalah pamor dari wilayah lain di Papua macam Raja Ampat sebagai destinasi pariwisata.
Manajer PSBS, Jimmy Carter R Kapisa, mengatakan Bupati Biak, Herry Ario Naap, melihat PSBS sebagai salah satu alat promosi keindahan alam di Biak. Aksi mereka mentas di Liga 2 jelas jadi strategi pemasaran yang menarik.
"Kota kami punya ikon pariwisata dan maritim. Apalagi, pada 1-7 Juli kami akan adakan festival mempromosikan budaya dan seni yang belum dikenal khalayak umum," kata Jimmy Carter R Kapisa kepada wartawan.
Sayang, PSBS harus memukai langkah awal mereka di Liga 2 dengan kurang meyakinkan. Mereka harus dibantai empat gol tanpa balas oleh Persik Kediri di Stadion Brawijaya, Sabtu 26 Juni.
Namun kekalahan itu tak lantas membuat PSBS pesimistis dan yakin masih mampu merealisasikan target delapan besar. Jimmy menegaskan PSBS akan mengevaluasi tim dan mendatangkan pemain baru agar lebih siap mengarungi Liga 2.
"Kami akan melakukan perbaikan, termasuk mendatangkan pemain lokal dan pengalaman mumpuni. Kami berharap ini jadi motivasi," ungkap Jimmy.
Target PSBS untuk menembus delapan besar pun bukan cuma isapan jempol belaka. Pasalnya mereka telah menghitung secara matematika saat lawan tim mana yang bisa meraih kemenangan.
"Kami ingin sapu bersih kandang sehingga dapat 30 poin. Di luar (tandang) setidaknya kami cari 10-15 poin. Yang agak merepotkan mungkin Madura FC, Persiba Balikpapan, Mitra Kukar," beber Asisten Manajer PSBS, Freddy Montolalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(REN)