Menurut Awan, pola serangan lewat kiper itu termasuk strategi timnas U-22 yang menganut gaya sepak bola modern. Tapi, bukan artinya seorang kiper harus mencetak gol.
Salah satu tugas kiper saat menyerang, jelas Awan, memberi operan yang tepat dan akurat kepada rekan-rekannya. Dengan begitu, pertahanan lawan bisa terbuka dan alur serangan pun didapat.
"Serangan dalam sepak bola modern harus dimulai dari kiper. Kalau distribusi dari belakang bagus, maka lini depannya juga akan bagus," tutur Awan usai latihan jelang final Piala AFF di Kamboja, Senin 25 Februari.
"Awalnya memang sulit, tapi tetap belajar setiap hari saja untuk menerapkan strategi itu (membantu serangan)," tambahnya.
Klik:Indra Sjafri Ajak Masyarakat Indonesia Doakan Timnas U-22
Awan masih menjadi kiper favorit timnas U-22 di Piala AFF 2019. Terhitung, dari empat laga yang sudah dimainkan, Awan tiga kali dipercaya tampil sebagai starter.
Dalam tiga kesempatan itu, Awan hanya kebobolan saat timnas U-22 bermain imbang 1-1 dengan Myanmar. Setelah itu, timnas U-22 tidak kebobolan lagi ketika Awan diturunkan untuk menghadapi Kamboja dan Vietnam.
Awan pun sadar punya peran penting membantu timnas U-22 ke final untuk berhadapan dengan Thailand. Tapi, dia lebih memilih membumi ketika merespons catatan apiknya sejauh ini.
"Kami sudah fokus buat pertandingan final saja," tutup Awan singkat.
Laga timnas U-22 kontra Thailand dijadwalkan berlangsung di Stadion Olympic, Phnom Penh pada Selasa pukul 18.30 WIB. Dua jam sebelumnya, terdapat laga Kamboja kontra Vietnam untuk menentukan juara ketiga. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)
