Sejarah tercipta pada malam penghargaan yang dipersembahkan media France Football tersebut. Edisi pertama penghargaan Ballon d'Or Putri jatuh ke tangan Hegerberg, pemain Olympique Lyonnais Women's Team.
Namun malam yang prestisius bagi Hegerberg tersebut dirusak oleh kelakuan DJ Solveig, saat mengajaknya berdansa bersama di panggung. Kejadian bermula saat Solveig meminta Hegerberg melakukan goyangan ala-ala penari striptease atau yang akrab disebut 'twerk.'
Usai Hegerberg dinobatkan Ballon d'Or Putri, Solveig mengajaknya dansa dan bertanya: "Bisakah Anda melakukan 'twerk'?" Hegerberg pun spontan menjawab: "Tidak."Baca:Saat Modric Terima Penghargaan Ballon d'Or, Di mana Messi dan Ronaldo?
Kejadian terebut direspons warganet sebagai tindakan pelecehan seksual. Solveig yang merasa bersalah kemudian meminta maaf lewat akun Twitter resminya dan menegaskan bahwa itu hanya candaan.
"Saya meminta maaf bagi pihak yang tersinggung. Saya tidak bermaksud mengajak seorang wanita untuk melakukan itu, saya hanya ingin berdansa. Pengikut Twitter saya selama 20 tahun tahu betapa saya menghormati wanita," tulis Solveig.
"Saya sudah menjelaskannya pada Hegerberg dan ia bilang mengerti kalau itu hanya guyonan. Tapi tetap, saya meminta maaf pada semua yang tersinggung. Yang terpenting, selamat Hegerberg," lanjut dia.
I explained to @AdaStolsmo the buzz and she told me she understood it was a joke. Nevertheless my apologies to anyone who may have been offended. Most importantly congratulations to Ada pic.twitter.com/DATdg0TfQk
— Martin Solveig (@martinsolveig) December 3, 2018
Hegerberg pun mengatakan dirinya tidak tersinggung dengan candaan yang diutarakan Solveig tersebut. Ia malah mengaku senang bisa merayakan kemenangan Ballon d'Or 2018 malam itu.
"Saya tidak berpikir sampai di situ saat itu, saya tidak menganggapnya sebagai pelecehan seksual. Saya senang-senang saja bisa berdansa untuk merayakan kemenangan Ballon d'Or," ujar wanita berusia 23 tahun tersebut.
Hegerberg menjadi salah satu dari tujuh pemain Lyon yang masuk daftar 16 nominasi. Pemain Timnas Norwegia itu mengalahkan Pernille Harder (Wolfsburg) di urutan kedua dan Dzsenifer Maroszan (Lyon) di urutan ketiga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)