Jakarta: Ketua Dewan Pembina Persija, Komjen Pol (Purn) Syafruddin cemas dorongan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI bisa menggangu perjuangan Persija di Kualifikasi Liga Champions Asia (LCA).
Dorongan digelarnya KLB muncul setelah Edy Rahmayadi mundur sebagai Ketua Umum PSSI dan digantikan Plt Ketua Umum Joko Driyono. Para voters yang tidak setuju, mendorong digelarnya KLB karena Jokdri dianggap tidak mampu memimpin PSSI.
"Kalau ingin melakukan pergantian, sebaiknya dilakukan reguler sesuai jadwal di 2020 nanti. Kalau muncul masalah, selesaikan. PSSI kan punya aturan secara global, statuta FIFA. Jadi, jangan sampai mengganggu, pemain bisa terganggu," kata mantan Wakapolri itu, Kamis 7 Februari 2019.
Baca:Gede Siap Bersaksi Terkait Dugaan Dokumen Persija yang Rusak
Wacana menggelar KLB tersebut menurut Syafruddin bisa menimbulkan gangguan dan berpotensi melanggar Statuta FIFA. Jika melanggar, bukan tidak mungkin PSSI akan kembali dibekukan dan otomatis membuat Persija gugur di Kualifikasi LCA.
Padahal, Persija kini berhasil lolos ke kualifikasi kedua LCA mewakili Indonesia setelah mengalahkan Home United 3-1. Macan Kemayoran selanjutnya akan menghadapi Newcastle Jets, klub Australia, pada 12 Februari nanti.
"Persija sedang mengikuti kualifikasi Liga Champions Asia. Sempat menang di Singapura, kemudian tampil di Australia. Jangan ganggu pemain, pengurus, klub, suporter. Sudah sangat baik," kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tersebut.
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami @medcom_olahraga
Video:?Kemana Langkah Liliyana Natsir?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)