Jakarta: Badan sepak bola tertinggi dunia (FIFA) menanggapi sikap operator kompetisi yang melarang pemain berempati kepada George Floyd di lapangan. Menurut mereka, sikap itu tidak seharusnya terjadi.
Beberapa hari lalu, didapati empat pemain Bundesliga yang mendedikasikan golnya untuk Floyd. Mereka semua adalah Marcus Thuram (Borussia Moenchengladbach), Jadon Sancho (Borussia Dortmund), Achraf Hakimi (Borussia Dortmund) dan Weston McKenny (Schalke).
Thuram berselebrasi dengan berlutut yang artinya memohon keadilan, McKennie mengenakan ban hitam bertuliskan 'Justice for George', sedangkan Sancho dan Hakimi memakai kaus dalam dengan tulisan seperti ban McKenny.
Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) menganggap aksi itu sebagai pelanggaran karena sebuah pertandingan dilarang melibatkan unsur politik,slogan pribadi dan agama. Kendati demikian, mayoritas publik malah terkesan dengan selebrasi gol tersebut.
Sejatinya, FIFA tidak menyalahkan operator kompetisi atau federasi sepak bola yang berupaya menegakkan aturan internasional tersebut. Tapi menurut mereka, ada baiknya jika operator kompetisi lebih fleksibel dengan situasi yang terjadi.
"FIFA sepenuhnya mengerti dengan perasaan sentimen yang ditunjukkan banyak pesepak bola atas tragedi George Floyd," tulis sebuah pernyataan FIFA di The Associated Press.
"Tapi, aturan pertandingan yang memang wewenang operator kompetisi harus masuk akal dan bisa mempertimbangkan situasi yang tengah terjadi," tambah pernyataan itu.
Floyd yang merupakan warga Afrika-Amerika tewas setelah terlibat kasus rasialisme dengan anggota kepolisian Minneapolis pada pekan lalu. Insiden itu lantas memicu gelombang kemarahan warga kulit hitam seantero AS.
Hasil otopsi resmi yang dirilis pada Senin 1 Juni menyatakan, Floyd meninggal dunia karena lehernya tercekik. Petugas polisi Derek Chauvin sebagai tersangka didakwa telah melakukan pembunuhan tingkat tiga dan lalai saat bertugas.
"FIFA sudah berulang kali menegaskan untuk menentang rasisme dan diskriminasi dalam bentuk apapun. Bahkan baru-baru ini, aturan seputar itu sudah diperketat," tulis pernyataan FIFA.
"FIFA juga sering mempromosikan kampanye antirasisme lewat pertandingan yang diselenggarakan sendiri," tambah pernyataan itu. (foxsports.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(KAH)