Manila: Posisi Indonesia melorot ke peringkat keempat di klasemen perolehan medali SEA Games 2019 yang diselenggarakan di Filipina. Padahal, Presiden Jokowi menginginkan Indonesia bisa mengakhiri perjuangan di SEA Games sebagai juara kedua.
Namun, menurut pengamat olahraga Fritz Simanjutak, turunnya peringkat itu dinilai tidak akan jadi persoalan besar jika timnas U-23 Indonesia mampu menjadi juara di cabang sepak bola.
“Selama timnas sepak bola juara, sudah tidak akan ada yang memusingkan lagi soal target peringkat dua,” kata Fritz.
Terkait perolehan medali emas, Fritz mengaku heran mengapa bisa ada berbagai target yang ditetapkan oleh Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan Komandan Kontingen (CdM) Indonesia. Sementara Presiden hanya sekali mematok target di angka 60 medali emas.
“Ini apakah supaya terlihat melampaui target? Kenapa Presiden sampai bisa menyebut angka 60 sementara dari yang urus kontingen saja hanya 45 medali emas?” kata Fritz.
“Pasti ada yang bisikin Presiden bahwa Indonesia berpeluang rebut 60 medali emas. Penetapan target 45 medali emas itu, apakah oleh KOI, CdM, Kementerian Pemuda dan Olahraga, juga seolah meragukan kemampuan atlet,” sambungnya.
Lebih lanjut, Fritz ikut mengapresiasi apa yang diraih oleh tim Merah Putih. Namun, alangkah baiknya jika pencapaian prestasi itu dijaga. Dia pun menyarankan agar ke depannya Indonesia bisa lebih fokus ke cabang yang dipertandingkan di Olimpiade, utamanya yang terukur seperti renang dan atletik.
Indonesia akan berjumpa dengan Vietnam pada babak final sepak bola putra SEA Games. Jika berhasil juara, timnas menyudahi dahaga emas sejak 1991.
Video: Seorang Suporter AC Milan Jadi Korban Penusukan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(GRG)