Juventus yang dimotori oleh Fabrizio Ravanelli tampil apik sejak penyisihan grup. Menghuni Grup C, Juventus meraih poin tertinggi dan keluar sebagai pemimpin grup.
Si Nyonya Tua mengalahkan Borussia Dortmund, Steaua Bucarest, dan Rangers. Total, raksasa Italia mengumpulkan 13 poin.
Kecemerlangan Juventus berlanjut pada perempat final. Menjamu Real Madrid, Juventus sempat kalah pada leg pertama 1-0. Tetapi, Juventus membalikkan keadaan pada leg kedua 2-0.
Pun begitu pada babak semifinal. Juventus berhasil menundukkan Nantes dengan agregat 4-3. Pada partai final, Juventus bertemu klub Belanda Ajax.
Pada waktu normal, kedua tim bermain imbang 1-1. Gol Ravanelli pada menit 12 mampu dibalas oleh Jari Litmanen pada menit 41.
Alhasil, pertandingan harus dilanjutkan ke babak penalti. Dua penendang Ajax Edgar Davids dan Jan Jacobus "Sonny" Silooy gagal menjalankan tugasnya dengan sempurna.
Sedangkan Juventus, empat penendang yakni Ciro Ferrara, Gianluca Pessotto, Michele Padovano, dan Vladimir Jugovic menjalankan tugasnya dengan mulus.
Kesuksesan ini membuat Juventus meraih gelar kedua Liga Champions sepanjang sejarah. Sebelumnya, mereka menyabet titel Liga Champions pada 1984 -- 1985.
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami@medcom_olahraga
Video: Timnas U-19 Tetap Berlatih Meski Sedang Berpuasa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)