Dalam undian yang digelar di Jakarta, 2 Mei 2018, Indonesia tergabung di Grup B bersama dengan juara bertahan Thailand, Filipina, Singapura dan pemenang di babak kualifikasi yang mempertemukan Timor Leste vs Brunei Darussalam.
Di luar kehadiran Timor Leste/Brunei, karena AFF tahun 2018 mulai mengadopsi sistem baru (lima tim dalam satu grup), tiga lawan yang akan dihadapi Stefano Lilipaly dan kawan-kawan persis sama seperti Piala AFF 2016. Kala itu, Indonesia juga harus berjibaku melawan Thailand, Singapura dand Filipina di fase grup.
Sedikit kilas balik persaingan di Piala AFF 2016, Indonesia memang berhasil melewati rintangan di grup neraka tersebut dan lolos mendampingi Thailand ke semifinal.
Namun dalam perjalanannya, tiket semifinal tidak diraih dengan mudah. Indonesia harus berada dalam posisi terjepit, menyusul kekalahan dari Thailand (2-4) di laga pembuka dan ditahan imbang Filipina (2-2) di laga kedua.
Dengan hanya mengoleksi satu poin, Indonesia menatap laga pamungkas melawan Singapura dengan duduk di posisi buncit. Indonesia yang mengoleksi satu poin, tertinggal dari Filipina (2 poin) dan Thiland yang sudah memastikan diri lolos (6 poin) sebagai juara grup.
Kemenangan atas Singapura pun menjadi syarat wajib bagi Indonesia untuk menjaga asa lolos. Namun, itu belum cukup. Mereka juga mesti berdoa agar Filipina gagal mengalahkan Thailand di laga pamungkas. Jika Filipina menang, maka, Indonesia dipastikan tersingkir, apapun hasil melawan Singapura.
Beruntung, harapan Indonesia berjalan dengan lancar, meski dalam perjalanannya timnas dibuat deg-degan. Di laga kontra Singapura, Indonesia harus tertinggal 0-1 di babak pertama sebelum akhirnya menyegel kemenangan 2-1 lewat gol Andik Vermansah dan Lilipaly di babak kedua.
Di laga lainnya, Indonesia juga sempat dibuat cemas lantaran Filipina sukses memberikan perlawanan sengit pada Thailand, meski akhirnya harus menyerah 0-1.
Dengan hasil ini, Indonesia yang mengoleksi empat poin, berhak mendampingi Thailand ke semifinal, sebelum akhirnya harus kembali gigit jari usai kalah di final.
Baca juga:Piala AFF 2018: Kesempatan Besar Indonesia Jadi Juara
Nah, bagaimana dengan peluang Indonesia tahun ini? Jika melihat kompososi pemain yang dimiliki Luis Milla, Indonesia jelas punya peluang untuk lolos ke semifinal. Setidaknya mengamankan posisi runner-up di bawah Thailand.
Namun, tahun ini Indonesia diyakini harus bekerja lebih keras dibanding dua tahun lalu. Jika pada Piala AFF 2016 Indonesia berhasil lolos karena bertindak sebagai tuan rumah di fase grup, kali ini formatnya berbeda.
Menyusul perubahan regulasi soal penambahan jumlah peserta (dari 8 menjadi 10) yang baru diberlakukan tahun ini, AFF juga mengubah skema tuan rumah di babak penyisihan grup. Mulai tahun ini, tidak ada lagi istilah tuan rumah di babak penyisihan grup.
Agar adil, semua tim di tiap-tiap grup akan berkesempatan menjalani laga kandang dan dua kali tandang. Total, ada delapan pertandingan yang akan digelar di babak penyisihan grup mulai 8 -25 November 2018.
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami @medcom_olahraga
Video:?Timnas Indonesia U-23 Ditahan Imbang Korea Utara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
