Insiden diawali dengan pertandingan antara Accra Hearts of Oak Sporting Club kontra Asante Kotoko. Para fan tim tamu diketahui sempat memicu kericuhan terlebih dahulu karena tidak terima tim kesayangannya dikalahkan Accra Hearts dengna skor 2-1.
Akan tetapi, bukan bentrok antarsuporter yang menyebabkan tewasnya ratusan jiwa. Suasana mulai mencekam ketika aparat keamanan terlibat langsung untuk mengendalikan situasi. Gas air mata dan peluru karet yang ditembakkan membuat seluruh suporter panik dan berebut jalan untuk keluar stadion.
Sebuah laporan medis menyebutkan, sebagian besar fan yang tewas ditempat lebih disebabkan karena kehabisan napas akibat terhimpit atau terinjak-injak. Selebihnya, ada yang sempat dirawat namun tetap tidak tertolong. Laporan tersebut juga mengatakan, beberapa gerbang stadion sengaja dikunci untuk mencegah para fan melarikan diri.
Sebanyak enam petugas kepolisian sempat didakwa atas tuduhan tewasnya 127 jiwa suporter tersebut. Namun, perkara kasus ini tidak pernah terselesaikan di pengadilan. Pemerintah Ghana sempat bertanggung jawab dengan memberikan beasiswa kepada anak-anak para suporter yang menjadi korban. Kemudian, mereka juga mendirikan tugu peringatan dan mengganti nama Stadion Accra Sport menjadi Stadion Ohene Djan. (TDIFH)
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami@medcom_olahraga
Video: Mengulas Momen Menarik Laga El Clasico
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)