Ya, selain peran besar agennya, Dusan Bogdanovic dan ayah angkatnya Subagja Suihan, kesuksesannya meniti karier di Eropa memang tak lepas dari campur tangan seorang Indra Sjafri.
Seperti diketahui Egy adalah salah satu bakat yang dirawat dengan baik oleh Indra. Ia memasukkannya ke dalam skuat tim Indonesia U-19, sebelum akhirya pelatih asal Pesisir Selatan itu dicopot jabatannya sebagai juru taktik Garuda Muda oleh PSSI.
Saat ditemui Medcom.id, Indra yang ikut mendampingi Egy bercerita banyak tentang asal mula anak asuhnya itu memilih Lechia Gdansk, sebagai klub pertama dalam karier seniornya di sepak bola. Padahal menurut Indra, ada tujuh klub Eropa yang berusaha meminangnya.
"Yang meminati Egy ini sebenanya bukan hanya Lechia Gdansk. Kalau menurut agennya ada tujuh (klub). Saint Etienne, Ajax, Legia Warsawa, Benfica, dan Sporting Lisbon dan ada lagi lainnya saya lupa," ujar Indra Sjafri kepada Medcom.id.
Berbagai alasan menjadi pertimbangan Egy. Tak lupa ia meminta saran kepada Indra saat memilih Lechia Gdansk menjadi klub perdana dalam kariernya.
Baca juga: Fasilitas Mewah Egy Maulana Vikri di Lechia Gdansk
"Diskusi sih ada, jadi kalau di sana Egy jangan sampai meninggalkan salat. Ada masjid dan tempat beribadah kalau Salat Jumat. Jangan sombong. Egy anaknya memang baik dan berteman juga pintar. Di sekitar apartemennya juga ada masjid," lanjutnya.
Sayangnya saat ini Lechia Gdansk termasuk klub yang berada di zona degradasi. Bahkan klub yang bermarkas di Stadion Energa Gdansk itu telah menjalani tujuh laga beruntun tanpa sekalipun meraih kemenangan.Melihat situasi pelik yang dihadapi Gdansk, Indra lebih mementingkan bagaimana Egy bisa meningkatkan performanya di sana. Ketimbang bermain di klub besar, tapi minim jam terbang.
"Tapi yang saya lihat adalah bagaimana niat Egy bermain di Eropa itu. Dia bermain di klub yang tepat. Yang penting dia bisa mengembangkan performanya di situ, nanti secara perlahan dia bisa mencari klub yang lebih baik dan punya nama sesuai dengan kapasitasnya nanti," terang Indra.
Perlakuan Gdansk juga menjadi sorotan Indra saat menemani Egy meneken kontrak bersama klub barunya. Ia menilai sambutan publik Polandia sangat ramah dan memiliki harapan yang besar dari Egy. Hal itu terlihat dari banyaknya media yang datang, baik dari Gdansk maupun dari Warsawa."Saat kami datang kaget juga perlakuan orang sana. Semua serba VIP dan Egy dikasih tiket dan akomodasi serba VIP. Kemudian saat penandatangan kontrak, medianya ada 30-an yang hadir. Dan mereka memperkenalkannya seperti layaknya pemain-pemain di Eropa," cerita Indra.
Tak hanya fasilitas. Egy juga mendapatkan nomor punggung spesial, yaitu nomor 10 saat berkostum Lechia Gdansk nanti. Usut punya usut, ternyata itu permintaan Egy yang disetujui oleh pihak klub.
"Egy meminta sendiri memakai nomor 10. Dia bilang kalau ingin memakai nomor 10. Dan kebetulan Sebastian Milla (pemegang nomor punggung 10) pensiun Juli mendatang. Kemarin diproklamirkan langsung memakai momor 10," terang Indra.
"Harapan saya, dia memang dapat kesempatan bermain itu yang menurut saya paling penting. Dan Egy harus memanfaatkan itu untuk mengembangkan kualitasnya," lanjutnya.
Menjadi pemain muda Indonesia yang akan berkarier di Eropa tentu ekspektasi tinggi akan diiemban Egy. Baik dari dalam negeri, maupun dari publik Polandia. Mengingat perkenalannya kepada publik juga cukup menarik perhatian.
"Untuk itu makanya kami mendampingi. Agen dia juga bagus dan dia juga menganggap ada contoh-contoh sebelum ini sudah banyak. 'Contohnya juga sudah banyak Egy, lupa diri terus jatuh'. Saya selalu meyakini dia harus tahu kalau dasar kita apa dan selalu komunikasi dengan orang tua," terang Indra menceritakan pesannya kepada Egy.
Mantan pelatih Bali United itu juga mengatakan, Egy dapat membuktikan kepada publik bahwa ia bisa memenuhi ekspektasi tinggi tersebut. Indra menilai, antusiasme publik di Polandia sangat luar biasa. Justru banyak datang dari para pemain di SSB setempat.Baca juga: Pesan Egy Maulana Vikri untuk Pemain Muda Indonesia
"Itu juga kan perlu pembuktian, kita lihat respons dari masyarakat. Tapi kalau saya lihat respons terhadap dia sangat bagus, terutama anak-anak dan SSB di sana sudah panggil-panggil nama Egy," lanjut Indra.
Terkait kesiapan mental Egy, yang bisa juga 'membunuhnya' dengan cepat, Indra Sjafrie meyakini kalau itu bisa diantisipasi Egy. Sebab selain Indra, sang agen, serta orang tua, Egy akan didampingi psikolog yang disediakan pihak klub.
"Nanti di sana juga ada psikolog yang bisa membantu Egy kapan pun. Kehadiran psikolog dan juga orang sport science itu juga termasuk fasilitas yang disediakan klub. Di sana sudah lengkap," tutur Indra.
Kini kita hanya bisa berharap yang terbaik dari Egy. Tentunya Egy bisa bersinar di klub yang baru saat dibela pada musim panas nanti. Bagaimana juga jam terbang yang cukup, bisa membantunya beradaptasi untuk mengarungi musim yang ketat di Polandia dan tentunya di Eropa kelak.
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami@medcom_olahraga
Video: Menanti Kejelasan Nasib Essien
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RIZ)