\ Menpora Malaysia Jilat Ludah Sendiri Terkait Pengeroyokan Suporter
Menpora Malaysia Syed Saddiq ( Antara/M Risyal Hidayat)
Menpora Malaysia Syed Saddiq ( Antara/M Risyal Hidayat)

Menpora Malaysia Jilat Ludah Sendiri Terkait Pengeroyokan Suporter

Bola Anarkisme Suporter Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia
Rendy Renuki H • 24 November 2019 01:44
Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia, Syed Saddiq, menjilat ludahnya sendiri. Saddiq yang sempat menyebut pengeroyokan suporter Indonesia adalah hoaks, akhirnya meminta maaf terkait insiden pascapertandingan Malaysia versus Indonesia, Selasa 19 November lalu.
 
Pada Jumat, 23 November, Saddiq memuat video yang menyebut kejadian pengeroyokan di Bukit Bintang, Kuala Lumpur itu hoaks. Namun selang sehari, Saddiq memuat video permintaan maaf dan mengamini adanya kejadian pengeroyokan suporter.
 
"Saya dengan rasa rendah diri ingin minta maaf kepada rekan-rekan serumpun di Indonesia karena tragedi yang terjadi beberapa hari yang lalu," ujarnya di akun media sosial pribadinya, Sabtu 24 November.
  "Kami sudah dapat konfirmasi bahwa kasus pemukulan dan tragedi itu tidak berlaku di Bukit Jalil atau selama pertandingan sepakbola, tapi terjadi di 20 kilometer dari Stadion Bukit Jalil pada pukul 03.00 pagi," sambung Saddiq. Meski telah menelan korban dua suporter Indonesia. Namun dalam video permintaan maafnya, Saddiq mengatakan belum mendapatkan konfirmasi jika kasus itu berkaitan dengan sepak bola.
 
"Kami masih belum dapat konfirmasi bahwa kasus itu berkaitan dengan sepak bola. Bagaimana pun kasus ini melibatkan warga negara Indonesia. Kami memohon supaya rekan-rekan yang khususnya dipukul muncul untuk membantu masalah ini," kata Saddiq.
 
Pernyataan Saddiq tersebut tampak berlawanan dengan pengakuan salah satu suporter yang menjadi korban, Yovan Restu (23). Yovan telah memberikan pernyataan resmi yang tersebar di media sosial jika ia merupakan korban pengeroyokan suporter Malaysia.
 
Yovan bersama rekannya, Fuad, dikeroyok usai pertandingan di Stadion Bukit Jalil. Keduanya dipukuli setelah ketahuan sebagai suporter Indonesia, karena tidak bisa berbicara Bahasa Melayu.
 
"Jujur setelah mendengat statemen dari Menpora Malaysia saya sangat merasa sedih dan merasa kasihan. Karena sekelas menteri bisa mengeluarkan statement seperti itu (kasus pemukulan yang dianggap hoaks)," kata Yovan di Twitter @spartacks_spfc. "Saya ingin mengklarifikasi bahwa yang di video (pemukulan) itu benar dan tidak hoaks sama sekali. Ini adalah bukti kebiadaban suporter Malaysia malam itu (sambil memperlihatkan lukanya)."
 
"Jadi kalau Anda bilang saya menyebar hoaks atau orang Indonesia menyebar hoaks, itu salah. Jadi saya ingin tegaskan bahwa kejadian malam itu sangat benar," tegas Yovan.
 
Pernyataan Saddiq yang menyebut pemukulan tersebut hoaks pun memantik ketegangan hingga ke pemerintahan. Bahkan Kemenpora RI langsung merespons tegas pernyataan Saddiq yang menyebut insiden tersebut hoaks.
 
Melalui Sesmenpora Gatot S Dewa Broto, Kemenpora beserta Kementerian Luar Negeri RI dan PSSI melayangkan surat protes kepada Malaysia. Langkah itu merupakan bentuk kekecewaan Indonesia atas kejadian yang menimpa suporter.
 
"Kami harus ambil sikap, kami mengutuk keras kejadian itu. Kami akan minta PSSI untuk head to head dengan FAM (Federasi Sepak Bola Malaysia) untuk klarifikasi," tutur Gatot.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(REN)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif