Spurs menghentikan Ajax setelah menutup leg 2 semifinal dengan skor 3-2 di Stadion Johan Cruijff Arena, Kamis 9 Mei dini hari WIB. Sebelumnya pada leg 1, Ajax hanya menang 1-0 di London.
Kendati demikian, bukan tugas mudah bagi Spurs untuk memetik kemenangan pada leg 2 semifinal. Mereka sempat tertertinggal dua gol lebih dulu dan jarang memiliki peluang emas pada babak pertama.
Klik:Hasil Undian Kualifikasi Piala AFC U-16 2020
Beruntung, Spurs punya penyerang bermental baja seperti Lucas Moura yangsukses mencetak tiga gol pada babak kedua (menit 55, menit 59 dan menit (90+6). Alhasil, kemenangan pun bisa diraih.
Mourinho tidak menampik jika Ajax punya filosofi sepak bola yang bagus sehingga unggul pada babak pertama. Namun, Ajax dikatakannya pantas kalah karena tampil naif pada babak kedua.
"Tadinya saya pikir Ajax sudah dewasa, tapi ternyata tidak. Mereka malah naif pada babak kedua dan saya pikir strategi Spurs telah mengalahkan filosofi mereka," ujar Mourinho yang merupakan mantan pelatih Manchester United.
"Hal mendasar ketika sedang unggul harus tetap menjaga keseimbang tim. Keseimbangannya itu dimulai dari lini bertahan dan sejumlah pemain yang bisa menjaga bola," tambahnya.
"Karena terjebak dengan filosofi sendiri, Ajax malah tampil seperti melawan Vitesse. Mereka seperti sedang melakoni fase grup atau liga di negaranya," lanjut Mourinho yang pernah mengawal Porto and Inter Milan juara Liga Champions.
Pelatih Ajax Eric ten Hag memang ingin mempertebal pertahanan pada babak kedua. Itu bisa terlihat ketika dia mengganti Lasse Schone, Donny va de Beek dan Kasper Dolberg. Tapi, situasi itu malam membuat Spurs lebih leluasa untuk menyerang. (Sportsmole)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(KAU)