Namun, ia berharap Inter Akademi Indonesia bisa berkembang di kota-kota besar lainnya di Indonesia. Seperti yang sudah berjalan di Tingkok, Argentina, Brasil, Arab Saudi, Kolombia, dan Jepang.
"Sebagai akademi, Inter Milan tidak hanya mendidik secara basic sepak bola, tapi juga etika pemain," kata Erick saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (14/2/2018).
Kapten legendaris Inter, Javier Zanetti, yang turut hadir di acara jumpa pers disebut Erick akan dijadikan contoh kurikulum Inter Akademi Indonesia. Perjalanan karier Zanetti yang bermain 19 tahun bagi Inter sejak 1995 hingga 2014 memperlihatkan konsistensi dan loyalitasnya.
"Ini kenapa Inter Milan juga mendidik secara etika, tidak hanya main bola. Ini juga bagian dari kontribusi ke sepak bola Indonesia. Untuk perkembangan sepak bola Indonesia," sambungnya.
Sementara itu, Zanetti mengatakan Inter Akademi Indonesia akan menjadi bagian jaringan Inter Akademi internasional. Menurutnya, tim pelatih Inter siap membantu para pelatih lokal mengenai pengetahuan sepak bola internasional.
"Pelatih-pelatih kami (Andrea Ratti dan Claudio Brambilla, dua pelatih Inter yang akan menetap di Bandung) akan membagi pengetahuannya dengan pelatih lokal di akademi soal aturan sepak boal internasional. Kami akan berbagi metode latihan," kata Zanetti.
"Ini jadi langkah penting ke depan untuk membangun sepak bola di Indonesia. Apalagi Indonesia memiliki pengikut Nerazzurri yang sangat bergairah,” sambung pria yang kini berusia 44 tahun itu.
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami@medcom_olahraga
Video: Javier Zanetti Resmikan Akademi Persib
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)