Ranieri dipecat oleh Leicester pada Februari lalu atau sembilan bulan setelah mengantarkan The Foxes juara Liga Primer Inggris. Ia dinilai tidak bisa membawa Leicester bangkit dari hasil minor di level domestik.
Alhasil, manajeman memutuskan memberhentikan Ranieri. Dan nama Vardy disebut-sebut berperan besar saat terjadi rapat menentukan nasib Ranieri. Namun, Vardy sudah membantah hal tersebut.
"Cerita ini sudah beredar di luar sana. Orang-orang mulai percaya dan Anda mendapatkan ancaman pembunuhan terkait keluarga, anak-anak, dan semuanya," kata Vardy dikutip Soccerway, Selasa (21/3/2017).
Baca: Cristiano Ronaldo Dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Portugal
"Ketika orang-orang mencoba berbuat jahat kepada istri Anda yang sedang menyetir dan anak-anak berada di belakang, itu bukan hal yang terbaik. Itu menakutkan," sambungnya.
Baca: Messi Disebut Dewa di Barcelona, Espanyol Tidak Terima
Vardy menjelaskan, ketika pertemuan manajemen berlangsung seusai Leicester dikalahkan Sevilla di Liga Champions, ia berada di ruang anti-doping. Dengan kata lain, ia tidak mengikuti rapat.
"Saya membaca berita bahwa Ranieri dipecat setelah ada pertemuan. Disebutkan juga, saya berada di sana. Namun, saya berada di ruangan anti-doping selama tiga jam," tutur Vardy. (Soccerway)
Video: Juventus Menang Tipis 1-0 Lawan Sampdoria
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)
