medcom.id, London: Sepak terjang Chelsea di bursa transfer musim panas 2015 kurang apik. Awalnya, The Blues menginjar bek muda berbakat Everton, John Stones dan bintang Zenit Saint Petersburg, Ezequiel Garay. Namun alih-alih mendapatkan keduanya, Chelsea justru hanya bisa mendatangkan bek tidak terkenal, Papy Djilobodji.
Pesepak bola berusia 26 tahun itu dikabarkan dibeli Chelsea dengan harga mencapai tiga juta poundsterling (Rp64 miliar) dari Nantes. Meski kualitasnya belum teruji, Chelsea berani untuk memberikan kontrak jangka panjang berdurasi empat tahun.
Lantas, siapa sebenarnya Djilobodji? Bagaimana bisa klub sekelas Chelsea menaruh minat kepadanya?
Jika dilihat dari statistik, performa bek asal Senegal itu tidak begitu buruk. Ia tampil 31 kali mengawal pertahanan Nantes dengan total 2.715 menit berada di lapangan pada musim 2014--2015. Berkat keberadaannya di atas lapangan, Nantes hanya kebobolan 40 gol sepanjang musim. Jumlah kebobolan itu hanya empat gol lebih banyak dari yang didapat juara Ligue 1 2014--2015, Paris Saint-Germain.
Statistik individu Djilobodji juga terbilang baik. Menurut data Opta, Djilobodji menghasilkan 256 clearances, 11 block, 102 intercept, dan 49 tackle. Hebatnya, 40 tackle di antaranya berhasil mengenai bola dan menghentikan laju lawan.
Dengan statistik seperti itu, Djilobodji masuk dalam kelompok 10 besar pemain dengan catatan bertahan terbaik di Ligue 1 musim lalu. Rinciannya, ia menjadi pemain terbaik keempat di kategori clearances. Lalu, ia berada di urutan ke-10 sebagai pemain dengan intercept sukses terbanyak sepanjang musim. Djilobodji juga masuk dalam 16 pemain di Ligue 1 yang mampu memenangani duel di atas 3,1 kali per pertandingan.
Dengan fakta itu, statistik Djilobodji bahkan lebih baik dari kapten The Blues, John Terry pada musim lalu. Ketika itu, jumlah kesuksesan Terry memenangkan duel hanya 2,6 kali per pertandingan.
Djilobodji bek dengan kecepatan di atas rata-rata. Ia bisa menggunakan kaki kiri dan kanan sama baiknya ketika menyepak bola. Jika dilihat dari segi permainan, gaya main Djilobodji mirip dengan gelandang bertahan The Blues, Nemanja Matic. Bedanya, Djilobodji piawai ketika ditempatkan sebagai gelandang bertahanan dan bek. Sedangkan Matic hanya fasih memerangkan tugas sebagai holding midfielder.
Chelsea disebut-sebut melakukan "pembelian panik" ketika membeli Djilobodji jelang penutupan bursa transfer musim panas 2015. Tapi dengan statistik yang sudah diperlihatkan pada musim lalu, bukan tidak mungkin Djilobodji justru bisa menjadi pembelian cerdas The Blues. Siapa tahu, ia bisa lebih baik dari bek anyar Manchester City yang dibeli mahal dari Valencia, Nicolas Otamendi. (Opta)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(HIL)