Untuk kesekian kali, Liga Primer Inggris jadi kompetisi yang paling boros di bursa transfer. Klub-klub Liga Primer Inggris tercatat menghabiskan 481 juta euro atau setara Rp8 triliun pada bursa transfer Januari 2018.
Jumlah ini praktis menjadi rekor baru, memecahkan catatan yang terjadi pada Januari 2011. Kala itu klub-klub Inggris mencatatkan rekor pengeluaran sebesar 257 juta euro.
Tapi sebenarnya, melakukan transfer Januari memiliki risiko yang tinggi karena sang pemain yang dibeli terancam tak bisa memberikan kemampuan maksimal karena tidak ikut persiapan tim sejak awal musim. Ya, walaupun membeli pemain pada pertengahan musim tidak melulu jelek.
Kini, mari kita lihat lima transfer musim dingin yang gagal dalam satu dekade terakhir yang sudah berhasil Medcom.id rangkum:
1. Christoper Samba
Pada musim 2012--2013, manajer Queens Park Rangers (QPR), Harry Redknapp mengatakan kepada pemilik klub, Tony Fernandes bahwa sangat penting untuk mereka merekrut Samba yang saat itu bermain di Anzhi Makhachkala.
Fernandes setuju untuk menggelontorkan uang sebesar 12,5 juta poundsterling demi mendapatkan servis pemain berusia 29 tahun itu. Dengan harapan, eks kapten Blackburn Rovers itu akan membantu tim menghindar dari zona degradasi.
"Hanya Chris (samba) yang kita butuhkan," kata Redknapp saat itu.
"Dia monster. Hebat di udara, cepat, pemimpin, kuat, dan sangat fantastis di kotak penalti. Dia benar-benar bek tengah sejati," sambungnya.
Kenyataannya, tak perlu diingat-ingat lagi bagaimana kiprahnya. Samba gagal total dalam mencegah QPR degradasi dan tim segera memulangkannya ke Anzhi kurang dari tujuh bulan kemudian.
2. Giorgios Samaras
Pada Januari 2006, jauh sebelum Manchester City menjadi tim kaya seperti sekarang ini, mereka membeli Georgios Samaras seharga 6 juta poundsterling.
Samaras sendiri memiliki harapan tinggi saat bergabung dengan klub yang bermarkas di Etihad Stadium itu. Dia mengatakan saat itu bagaimana dia melihat kepindahan ini bermanfaat bagi pengembangan kariernya.
Sayangnya, striker Yunani tersebut gagal mengamankan tempat utama dan ia kerap hanya sebagai pengganti selama dua tahun bermain di sana. Dia hanya mencetak 12 gol dalam 63 penampilan, dia kemudian dikirim ke Celtic yang malah berkembang pesat.
3. Afonso Alves
Striker asal Brasil biasanya merupakan tipe pemain yang dihormati di sepak bola dan ketika Middlesbrough mendapatkan Afonso Alves dengan harga 20 juta euro untuk kontrak 4,5 tahun pada Januari 2008, mereka pikir telah menandatangani pemain kelas dunia.
Dengan rekor mencetak gol fenomenal untuk Heerenveen, di mana dia mencetak 45 gol dalam 39 penampilan, seketika Alves membawa ekspektasi berat di pundaknya.
Harapan itu jatuh. Alves berjuang untuk beradaptasi di klub. Selain hattrick melawan Manchester City dalam kemenangan kandang 8-1 dalam pertandingan terakhir musim 2007--2008, dia praktis tak bisa berbuat banyak musim selanjutnya dan Borough malah terdegradasi.
4. Andy Carroll
Andy Carroll adalah pemain yang langsung mencuat sebagai bintang saat dia tampil hebat bersama bersama Newcastle selama musim 2010-2011. Dia adalah tipe striker tengah yang bisa membuat kacau pertahanan lawan dengan permainan yang mengandalkan fisik dan keahliannya duel di udara.
Tidak mengherankan, dia menjadi perhatian klub-klub besar saat itu, termasuk Liverpool. Setelah kepergian Fernando Torres, Carroll menjadi pilihan utama menggantiakan Torres dan didatangkan dengan harga 35 juta poundsterling.
Dengan harga yang cukup mahal, dia berjuang untuk memenuhi ekspektasi yang begitu tinggi. Tapi kehadirannya tak membantu Liverpool sama sekali. Pada 2012, dia akhirnya dipinjamkan ke West Ham United dan sampai sekarang bermain untuk The Hammers.
5. Fernando Torres
Dari menjadi salah satu striker paling ditakuti di dunia, transfer Fernando Torres sebesar 50 juta poundsterling ke Chelsea pada Januari 2011 menyebabkan reputasinya menurun parah.
Penampilannya yang mengesankan secara konsisten untuk Liverpool membuatnya menjadi sosok yang dihormati di klub. Tetapi keinginan untuk bermain di Eropa membuatnya meminta pindah ke Chelsea yang saat itu memang tertarik padanya.
Ironisnya, dia kalah dalam laga debutnya bersama Chelsea. Apesnya, Liverpool yang mengalahkan The Blues saat itu. Ini menjadi pertanda karena dia butuh lebih dari 900 menit untuk mencetak gol pertamanya bagi Chelsea.
Pada musim berikutnya, ia hanya mencetak 11 gol dalam 49 pertandingan. Termasuk gol di final Liga Champions. Dia menggandakan golnya di musim berikutnya, meski ia bermain dalam 60 pertandingan pada tahun itu.
Meski penghitungan golnya semakin meningkat, Torres terbukti gagal jika mengingat jumlah uang yang Chelsea bayarkan untuk membelinya. Memalukannya lagi, dia menjadi striker asal Spanyol yang diingat sebagai salah satu pemain yang gagal di Liga Primer Inggris.
Lalu siapa yang akan mengikuti jejak para pemain gagal di atas? Mengingat tak sedikit perputaran pemain bintang yang dilakukan di Inggris pada transfer Januari ini.
Tidak ingin ketinggalan update seputar perkembangan terbaru seputar berita sepak bola dan olahraga? Follow akun instagram medcom_olahraga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(FIR)
