Diketahui pelaku bernama Rico atau ARP dan terancam mendapatkan kurungan lima tahun penjara. Tersangka ditangkap pada Senin 4 September dini hari di kediamannya.
"Apresiasi kepada pihak kepolisian yang telah bekerja keras dari mulai hari kejadian melakukan olah TKP dan bisa menjaring pelaku. Semoga ke depannya sinergi dari pihak pengamanan PSSI dan pihak kepolisian bisa lebih tingkatkan lagi untuk sepak bola kita yang baik lagi," ujar Ratu Tisha.
Baca: Prediksi Indonesia U-19 vs Myanmar U-19: Ujian Berat Tim Garuda
PSSI menyayangkan insiden itu terjadi pada saat terobosan terkait keamanan pertandingan mulai diterapkan. Tapi PSSI menyadari kalau insiden tersebut memang tak terduga oleh siapa pun.
"Dari PSSI sendiri area football security pada laga Indonesia melawan Fiji merupakan trial yang pertama dengan 135 personel terlatih. Kami tempatkan dengan simulasi di berbagai titik. Tapi layaknya pertandingan sepak bola ada hal-hal yang tidak terduga yang bisa terjadi," terangnya.
Lebih lanjut, PSSI akan terus meningkatkan keamanan pada pertandingan berikutnya. PSSI berjanji akan segera melakukan perbaikan terkait insiden tersebut.
"Segala perbaikan akan terus kami lakukan. Terutama di area football security untuk manajemen yang lebih baik. Tentunya bekerja sama dengan FIFA dan AFC. Serta area pemerintah dan infrastuktur. Sebab keamanan tidak berjalan tanpa infrastuktur yang baik. Kami pastikan akan mengelola manajemen pertandingan lebih baik lagi," jelasnya.
"Jadi saya harap kasus ini ditutup. Kita lihat perbaikannya dan PSSI tidak main-main untuk memperbaiki sepak bola kita ke depannya," tegas Tisha.
Video: Timnas U-19 Siap Hadapi Tuan Rumah Myanmar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)