Ketua PSSI Jabar Setuju Keputusan Menpora

Bola liga indonesia kongres pssi 2015

Roni Kurniawan • 18 April 2015 15:50

medcom.id, Bandung: Keputusan yang diambil oleh Menpora untuk membekukan PSSI mendapat tanggapan positif dari Ketua PSSI Jawa Barat, Dudy S Sutandi. Menurutnya, langkah pemerintah tepat karena sebelumnya sudah melayangkan teguran sebanyak tiga kali kepada PSSI Pusat.

Diakui Dudy, harusnya PSSI pusat menggubris peringatan dari Menpora dan BOPI mengenai persyaratan klub-klub yang akan mengikuti kompetisi Liga Indonesia musim 2015. Ia menilai, pemerintah sudah mulai kesal dengan tindakan PSSI pusat terlebih peserta liga yang direkomendasikan hanya bisa diikuti 16 klub tanpa Arema Cronus dan Persebaya yang tidak memenuhi persyaratan normatif, namun PSSI bersikukuh memasukan kedua klub tersebut sebagai peserta liga.

"Keluarnya surat pembekuan dari Pemerintah ini sudah melalui tahapan yang panjang. Karena sebelum pembekuan keluar, Pemerintah (BOPI) sdh terlebih dahulu mengeluarkan 3 kali peringatan ( SP 1 - SP 2 dan SP 3). Nampaknya Pemerintah kesal karena PSSI tidak mengindahkan peringatan pemerintah yg meminta agar Klub-klub Liga Indonesia melengkapi persyaratan yang sifatnya normatif (masalah perpajakan-kontrak Pemain) harus lengkap dan tidak boleh ada tunggakan gaji kepada pemain. Dan juga mengenai unsur legalitas Manajemen klub," kata Dudy melalui pesan Blackberry Messenger, Sabtu (18/4/2015).
Ia pun mengharapkan, agar PSSI dan pemerintah seharusnya berjalan searah demi persepakbolaan tanah air. Karena diakui dia keduanya saling berkaitan untuk memajukan olah raga, terutama cabang sepakbola.

"Bagi saya selaku ketua Asprov PSSI Jabar, PSSI tidak bisa "bermusuhan" sama pemerintah, karena infrastructure (lapangan stadion yg ada diseluruh indonesia) milik pemerintah. Kalau PSSI, pengurus PSSI tidak diakui pemerintah, mau menggunakan lapangan sepakbola yg mana? Tidak ada satu Klub pun atau satu Asprov pssi yg memiliki stadion sepakbola," jelasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(ASM)