medcom.id, Solo: Pelatih Arema Cronus mengaku bersalah atas kekalahan timnya pada leg kedua semifinal Piala Presiden 2015, Minggu 11 Oktober. Saat itu, Singo Edan kalah dari Sriwijaya FC dengan skor 2-1 dan dipastikan gagal menuju final.
“Saya telah mengecewakan puluhan ribu Aremania. Dua gol Sriwijaya FC bukan hanya kesalahan satu orang, ini kesalahan saya sebagai pelatih dan kelengahan tim,” ungkap Joko seusai laga yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Minggu, (11/10/2015).
Arema terbukti main kurang disiplin dalam laga ini. Mereka yang mampu tampil agresif sepanjang pertandingan malah tertinggal lebih dulu lewat gol gelandang Sriwijaya, Asri Akbar, pada menit ke-43.
Di babak kedua, Arema sempat menyamakan kedudukan melalui gol spektakuler Lancine Kone pada menit ke-73. Saat itu ia mencetak gol dengan tendangan salto setelah memanfaatkan assist Fabiano Beltrame. Sayang, sembilan menit kemudian gol itu mampu dibalas penyerang Sriwijaya, T. A. Musafri dengan satu sundulan yang apik.
”Ketika 30 menit awal tidak mencetak gol, tim kami jadi merasa panik. Itulah kelemahan kami hingga sistem yang disepakati tidak bisa dimainkan dengan baik," terang
Pikiran kami di final nanti juga ketemu Persib, seharusnya itu tidak menjadi beban. Ada puluhan ribu Aremania juga di Stadion Manahan. Mestinya itu tidak menjadikan tekanan namun nyatanya tim panik. Selanjutnya kami akan fokus pada perebutan juara ketiga,” tutup Joko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(KAU)