Alasannya, 28 pemain dirasa sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan tim di semua lini. Dengan syarat pemain yang direkrut harus memiliki kualitas setara dengan pemain inti. Tapi saat putaran kedua, bisa jadi Madura United akan menggenapi batas maksimal jatah pemain.
"Mungkin kami berhenti di 28 pemain. Sebab PSSI membatasi kuota maksimal 30 pemain dengan marque player," ujar Manajer Madura United, Haruna Soemitro.
Saat ini, Haruna fokus mencari pemain kelahiran 1995 atau berusia 22 tahun untuk memenuhi syarat regulasi yang mewajibkan klub memiliki minimal lima pemain U-22. Dari kelima pemain tersebut, tiga pemain harus masuk dalam starting eleven.
"Kami harus mendapatkan lima pemain U-22 yang berkualitas. Karena regulasi PSSI tidak akan berubah. Tiga pemain U-22 harus dimainkan minimal selama 45 menit babak pertama," imbuhnya.
Haruna merinci, saat kompetisi nanti, Laskar Sape Kerrab akan diperkuat 22 pemain senior baik lokal maupun pemain asing, lima pemain berusia 22 tahun dan seorang pemain berstatus marque player.
"Kami tidak hanya mencari pemain baru, tapi juga mengevaluasi pemain yang ada selama uji coba dan turnamen di Jawa Tengah," pungkasnya.
Madura United intensif melakukan perburuan pemain muda berkualitas. Sebab, sejumlah pemain muda yang diturunkan pada Piala Presiden 2017, kurang memuaskan. Dari enam pemain muda, hanya Rizky Dwi Febriyanto yang performanya tidak buruk. Sementara penampilan Eriyanto dan Rifat Marasembessy masih labil.
Sehingga, beberapa pemain muda kembali didatangkan ke pulau garam. Antara lain Sadli, mantan pemain Pusamania Borneo FC, Muslim Habibi gelandang eks Persija Jakarta, serta Pandi Lestaluhu yang akan merapat dalam waktu dekat.
Video: Timnas U-22 Jalani Tes Lapangan di Stadion Pakansari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)
