PSM masuk jejeran tim unggulan di Liga Indonesia pada musim 2017. Pada periode itu, mereka mampu menunjukkan penampilan impresif dengan bersaing di papan atas.
PSM sempat menghuni puncak klasemen Liga 1 musim lalu. Akan tetapi, performa mereka menurun menjelang akhir musim sehingga kalah bersaing dari Bali United dan Bhayangkara FC. PSM pun harus puas finis di peringkat ketiga klasemen saat itu.
Baca: Kemenangan Madrid Terganggu, Ini Sanksi UEFA untuk Fan PSG
Melihat hasil tersebut, PSM langsung berbenah. Dimulai pada Januari 2018, setidaknya ada tujuh pemain anyar direkrut PSM dalam periode tersebut.
Salah satunya adalah striker asal Australia Bruce Djite. Ia direkrut PSM dari klub asal Korea Selatan, Suwon FC. Selain itu, dua pemain anyar lainnya seperti Hasyim Kipuw dan Saldi juga didatangkan. Hasyim diboyong dari Bali United, sedangkan Saldi dari Madura United.
Teranyar, PSM berhasil mendatangkan Ferdinand Sinaga. Striker kelahiran Bengkulu itu dipulangkan PSM setelah gagal bersinar di Kelantan FA.
Baca: Disanksi UEFA, Marseille Hadapi Leipzig Tanpa Fan
Pelatih PSM Robert Alberts puas dengan persiapan yang dilakukan timnya sejauh ini. Bahkan, ia memastikan timnya sudah siap untuk memulai kompetisi, meski harus kehilangan striker anyarnya, Djite pada laga perdana nanti. Striker berusia 30 tahun tersebut masih dalam tahap pemulihan cedera.
"Persiapan tim sangat bagus. Seperti yang kami lihat sejauh ini. Terutama soal kondisi pemain. Kecuali hanya Djite yang masih dalam pemulihan cedera," ujar Robert.
Kesiapan PSM menghadapi Liga 1 musim ini sudah diperlihatkan dari performa apik yang ditunjukkan mereka dalam melakoni dua laga uji coba terakhir, yakni menghadapi Perseru Serui dan Persiba Balikpapan. Mereka berhasil mengalahkan Perseru dengan skor 3-0, sedangkan melawan Persiba, PSM menang dengan skor telak 6-0.
Profil Tim
PSM berdiri pada 2 November 1915. Tepat saat Indonesia masih dalam jajahan Belanda. Saat itu, nama mereka masih dikenal sebagai Makassar Voetbal Bond (MVB). Mereka menjadi klub paling tua di Indonesia dan juga salah satu klub tertua di Asia Tenggara.
Nama MVB akhirnya diganti menjadi PSM ketika Indonesia masuk dalam penjajahan Jepang. Perubahan nama itu terjadi karena otoritas Jepang menerapkan peraturan untuk menghapus semua yang memiliki unsur Belanda.
PSM kemudian mengawali kiprah di Liga Indonesia pada 1994. Namun, mereka mengundurkan diri dari Liga Indonesia pada 2010. Periode itu terjadi dualisme di kubu PSSI.
Pada 2014, PSM kembali bergabung dengan Liga Indonesia yang sudah berganti nama Liga Super Indonesia. Kemudian, PSM berpartisipasi di Liga 1 Indonesia 2017.
Di Liga Indonesia, PSM merupakan tim yang cukup kuat. Sejauh ini, mereka berhasil meraih satu kali gelar (1999--2000) dan empat kali menjadi runner-up. Bahkan, PSM juga sudah tiga kali mengikuti kompetisi Liga Champions Asia.
Pemain Kunci
Willem Jan Pluim
Willem Jan Pluim (tengah) (Foto:Antara/Sahrul Manda Tukupadang)
Willem Jan Pluim diyakini akan menjadi andalan PSM pada musim 2018. Bukan apa-apa. Keyakinan itu muncul karena penampilan impresif yang sudah ia tunjukkan selama memperkuat PSM sejak 2017.
Bahkan, Pluim sukses memberikan kontribusi luar biasa untuk PSM pada musim lalu. Total, ia terlibat dalam 25 gol yang dibuat PSM. Rinciannya adalah 12 gol dan 13 assist.
Pluim juga banyak dipercaya tampil untuk PSM pada musim lalu. Total, ia sukses membuat 32 penampilan sebagai starter di Liga. Jumlah tersebut paling banyak ketimbang dari pemain PSM lainnya.
Video: Liga 1 Kehilangan Satu Sponsor Besar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)
