Sejatinya, LSN hanya didukung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada tahun pertama. Namun, pesertanya langsung membludak ketika Asosiasi Pesantren Nahdlatul Ulama ikut bekerjasama sejak tahun kedua.
Mekanisme dan peraturan penyelenggaraan LSN tak jauh berbeda dengan regulasi di kompetisi nasional maupun internasional. Hanya saja para peserta wajib berusia maksimal 17 tahun dan terdaftar secara resmi sebagai santri di sebuah pesantren.
"Tagline LSN adalah ''Dari Pesantren untuk NKRI''. Jadi event ini diharapkan bisa memperkuat rajutan dan keutuhan bangsa lewat sepak bola,'' ujar Menpora Imam Nahrawi yang menghadiri peluncuran LSN 2017 di Jakarta, Kamis (27/7/2017).
Baca:Persija Ucapkan Bela Sungkawa atas Meninggalnya Suporter Persib
"Kami melihat LSN sebagai program yang berpotensi besar mencetak bibit unggul pesepak bola profesional di Indonesia,'' tambahnya.
Pendaftaran LSN 2017 akan dibuka secara online pada awal Agustus. Jumlah pesertanya bisa mencapai ribuan anak karena bakal diikuti sekitar 1.024 klub atau pondok pesantren di 34 provinsi di Indonesia.
Baca juga:Jadi Tuan Rumah Piala Asia U-19, Bentuk Kepercayaan AFC terhadap Indonesia
Bukti kesuksesan penyelenggaraan LSN bisa terlihat dengan adanya tiga orang pemain yang dipanggil pelatih Indra Sjafri untuk menjalani seleksi timnas U-19. Ketiganya adalah M. Rafli Mursalim, Tri Widodo, dan Richard Rahmad.
Dari ketiga pemain tersebut, terpilihlah Rafli Mursalim untuk menjadi striker timnas U-19 yang bakal berlaga di ajang Kualifikasi Piala Asia pada November mendatang. Kesempatan itu memang pantas didapat karena Rafli merupakan top skorer LSN 2016.
Video:?Carlton Cole Bicara Soal Bobotoh Hingga Rumor Hengkang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)
