Bagi Witan, di kampung kelahirannya itu kerap banyak ditemukan talenta-talenta sepak bola. Sayang, lantaran jarangnya turnamen dan kurangnya klub sepak bola di Palu, membuat para pemain muda di sana seakan terpendam oleh waktu. Para pencari bakat juga sulit menemukan mereka.
"Sepak bola di Palu sangat berbeda seperti di sini. Ketika saya masih di Palu, banyak pemain yang memiliki bakat alam atau tanpa dilatih. Waktu itu juga tim-tim di Palu belum ada, jadi enggak ada yang melihat bibit-bibit itu," ujar Witan saat diwawancarai Metrotvnews.com.
Untungnya, Witan tak senasib dengan apa yang dialami para saudaranya tersebut. Bakatnya ternyata dicium Fachri Husaini, yang kala itu melatih Timnas U-16.Baca juga: Target Egy Maulana Meski Timnas Sudah Lolos ke Piala Asia
Kariernya bersama Timnas sempat terhenti, lantaran PSSI mendapat sanksi FIFA akibat adanya intervensi pemerintah. Setelah lulus SMP, Witan kesulitan mengembangkan bakatnya dan karena minimnya turnamen.
"Waktu itu turnamen sepak bola di Palu hanya Liga Pelajar Indonesia (LPI) saja. Dan itu pun hanya sampai SMP, setelah SMA tidak ada lagi wadah untuk kami bermain," terang pemain kelahiran Palu 8 Februari 2001 itu.
Tak ingin berdiam diri dengan kondisi tersebut, setelah lulus SMP, Witan remaja pun diajak sang ayah, Humaidi, berangkat ke Jakarta guna mengikuti seleksi Pendidikan Latihan (Diklat) di Ragunan.
Keputusan sang ayah tepat dan berbuah manis. Witan lolos seleksi masuk Diklat Ragunan. Terbaru, pemain yang berposisi sebagai winger ini dipanggil pelatih Indra Sjafri untuk memperkuat Timnas U-19.
"Jika ada pemain yang memang punya ambisi dan bakat, mereka harus bisa inisiatif berangkat dari Palu. Seperti yang saya lakukan dan kini saya bisa bermain membela Timnas. Ketika itu bapak saya yang punya inisiatif memberangkatkan saya ke Diklat Ragunan," terang Witan.
Seiring berjalannya waktu, sepak bola di Palu kian menemui titik cerah. Bahkan salah satu klub asal Kota Kaledo itu, Celebest FC, sudah berkecimpung di Liga 2 Indonesia 2017. Celebest kini ditangani mantan pelatih Mitra Kukar, Jafri Sastra.
"Sekarang ada salah satu klub dari Palu yang ikut di Liga 2 (Celebest). Kehadiran mereka tentu bisa membuat anak-anak di sana semangat mengembangkan bakatnya," tutup Witan.
Video: Pengembangan Wisma Atlet di Kemayoran Capai 98%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RIZ)