Persib begitu tak berdaya saat melawat ke kandang Sriwijaya FC dan takluk 0-3. Usai itu Persib pun mengalami kekalahan dari Bali United 0-1. Terakhir, Persib ditumbangkan sang pemuncak klasemen sementara Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016 Madura United dengan skor 2-1. Penggawa Persib hanya sekali meraih hasil manis saat mengalahkan Persiba Balikpapan 2-1 usai kalah bertandang ke Bali.
Performa tidak konsisten itu terbilang buruk bagi klub sebesar Persib. Kini Maung Bandung harus puas berada di urutan sembilan klasemen sementara. Posisi tersebut tak pantas diraih Persib, jika melihat deretan pemain berlabel bintang menghuni tim asal Ibu Kota Provinsi Jawa Barat ini.
Pelatih Djadjang mengakui tak konsistennya Persib karena tidak memiliki jenderal lapangan di setiap lini. Saat menjuarai Indonesia Super League (ISL) 2014, Persib memiliki beberapa pemain yang mampu menjadi jenderal dalam setiap lini, seperti Firman Utina, Muhammad Ridwan, Supardi Nasir hingga pemain asing Makan Konate.Baca juga: Menpora: Perjuangan Maulwi Saelan Harus Diteruskan
"Ada juga pengaruh karena itu (tidak ada jenderal pemain di setiap lini) untuk menyemangati untuk buat tenang. Dan sekarang enggak ada, sekarang siapa coba?" tanya pelatih yang akrab disapa Djanur ini.
Tak ada sosok sang jenderal pada setiap lini membuat permainan Persib panik dalam mengadang serangan atau pun merancang serangan. Meskipun ada sosok "The Lord" Atep, namun Djanur menilai Atep belum bisa makskmal memimpin para pemain lainnya.
"Atep suka, tapi belum maksimal," lanjutnya.
Bahkan beberapa kali para pemain Persib kerap melakukan blunder saat panik menghadapi situasi. Seperti Rudolof Yanto Basna atau Jajang sukmara yang pada laga terakhir melawan Madura membuat keputusan fatal dengan mengganjar pemain lawan sehingga berbuah penalti.
"Iya kematangan pemain. Basna wajar sebagai pemain muda belum matang, segala sesuatu oke tapi belum matang sehingga kadang bagus. Jajang juga walaupun harusnya sudah matang, tapi belum matang," ujar Djanur mengurai.
Lini tengah Persib pun tak luput dari sorotan Djanur, yang dinilai terlalu terburu-buru dalam melakukan serangan. Bahkan Persib kesulitan masuk ke jantung pertahanan lawan dan menghasilkan gol.
Djanur berjanji akan membenahi kekurangan tersebut dan mencari sosok jenderal di setiap lini, yang memiliki kualitas mental dan ketenangan dalam mengolah si kulit bundar.
BREAKING NEWS: Kiper Legenda PSSI Meninggal Dunia https://t.co/uPPCcwS4Ne
— BERITA MAKASSAR (@belengSulsel) October 10, 2016
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RIZ)
