medcom.id, Pekalongan: Jenazah Banu Rusman, salah satu suporter tim sepak bola Persita Tangerang dimakamkan hari ini, Sabtu 14 Oktober di Pekalongan, Jawa Tengah. Pihak keluarga meminta kasus kematian itu diusut tuntas.
Pelajar kelas 1 SMK berusia 17 tahun ini tewas mengenaskan dengan luka-luka di kepala, setelah terjadi bentrok antar suporter seusai pertandingan Persita VS PSMS, di Cibinong, Bogor, pada Rabu 11 Oktober 2017.
Mengenai kejadian itu, keluarga pun berharap agar kasus yang mengakibatkan tewasnya Banu diusut tuntas. Wastam, ayah korban mengaku sangat terpukul dan kaget mengetahui anak bungsunya tersebut meninggal dunia dengan cara mengenaskan, menjadi korban kerusuhan sepak bola Indonesia.
"Saya ikhlas dengan meninggalnya anak saya. Namun, kami pihak keluarga minta kepada pihak berwajib agar mengusut tuntas kasus yang menyebabkan meninggalnya anak saya," ujarnya saat ditemui seusai pemakaman, Jumat (13/10/2017).
Diceritakan Wastam, semenjak ditinggal ibunya, Banu selama ini ikut kakaknya yang berdomisili di Tangerang.
"Selama ini, anak saya itu sering berkomunikasi dengan saya, jika berangkat sekolah dan ada kegiatan juga selalu mengabari. Terakhir komunikasi hari kemarin, tapi tidak bilang kalau mau jadi suporter bola," terangnya.
Jenazah Banu Rusman tiba di kampung halamanya desa Tengeng Wetan, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah, Jumat pagi. Setibanya di rumah duka, jenazah langsung dimakamkan di pemakaman umum dekat tempat tinggalnya.
Sebelumnya, Banu Rusman tewas setelah menonton pertandingan sepak bola Persita vs PSMS Medan di Cibinong, Bogor, Rabu 11 September. Kala itu terjadi kerusuhan seusai pertandingan sehingga menyebabkan nyawa Banu Rusman melayang akibat luka parah di kepala. Banu Rusman meninggal dunia di RS Pusat Otak Nasional Cawang, Jakarta Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(KRS)
