medcom.id, Jakarta: Ketua Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Timur, Bambang Pramukantoro menyatakan PSSI harus menjamin pelaksanaan kongres di Makassar berlangsung netral dan aman bagi seluruh peserta.
"Kongres PSSI akan menjadi titik awal perubahan untuk perbaikan sepak bola nasional," kata Bambang melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (5/10/2016).
(BACA:Perjudian, Ventura akan Turunkan Romagnoli Hadapi Spanyol)
Penyataan Bambang itu terkait menjelang pelaksanaan Kongres PSSI di Makassar Sulawesi Selatan pada 17 Oktober 2016. Bambang menuturkan seluruh pihak harus berpijak pada pelaksanaan Kongres PSSI yang telah disepakati termasuk calon pengurus dapat memahami keinginan pemerintah terhadap reformasi dan tata kelola sepak bola yang lebih baik.
Bambang berharap pelaksanaan Kongres PSSI berjalan tanpa hambatan dengan menyikapi perbedaan secara bijaksana termasuk menjalankan pemilihan pengurus sesuai agenda yang telah ditentukan.
"Berikan kepercayaan kepada PSSI agar kongres nantinya dapat menghasilkan kepengurusan yang diharapkan oleh pemerintah dan seluruh bangsa Indonesia," tutur Bambang.
Bambang menyatakan nasib keberhasilan sepak bola Indonesia berada di tangan kita sendiri dengan menjadikan Kongres PSSI sebagai titik awal perbaikan.
Ketua Asprov PSSI Jatim itu juga mengimbau pemilik suara (voter) tidak salah memilih figur yang dipercaya dapat membawa perubahan sepak bola menjadi lebih baik.
(BACA:Lopetegui Tegaskan Diego Costa akan Jadi Starter)
Sejauh ini, Bambang menilai panitia penyelenggara kongres telah bekerja maksimal meskipun mendapatkan hambatan dari pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga yang menginginkan pelaksanaan kongres digelar di Yogyakarta.
"Momentum bangkitnya sepak bola Indonesia adalah sekarang sehingga Kongres PSSI harus terlaksana karena energi dari seluruh stakeholder sepak bola sudah terkuras untuk persiapan kongres ini," tutur Bambang.
Bambang juga menyatakan sebaiknya pemerintah tidak memaksakan kehendak untuk memindahkan lokasi Kongres PSSI di Yogyakarta. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(KRS)
