Protes sempat muncul terkait sistem tiketing Persija pada beberapa laga kandang. Putusan panitia yang langsung menggunting tiket gelang saat penonton masuk stadion dianggap sebagai hal yang merugikan.
Para suporter banyak mengeluhkan karena hak konsumen sedikit terabaikan. Patut diketahui, di dalam tiket gelang, memang tercantum hak konsumen yakni soal asuransi pemakai atau pembeli tiket.
Lain itu, tiket gelang dianggap sebagai salah satu tanda kenangan usai menyaksikan salah satu pertandingan. Jika saja tiket digunting, ditakutkan ‘keuntungan’ di atas tak didapatkan pemegang tiket.
Terkait hal itu, Panitia Pelaksana (panpel) Persija bersikap kooperatif. Kedepannya, tiket gelang tak akan digunting. Melainkan akan dicoret atau diberi tanda khusus.
“Setelah mendapatkan aspirasi dari banyak hal, kami memutuskan tidak akan menggunting tiket. Cukup mencoret atau diberi tanda khusus. Kami paham, ada tujuan mulia dan kebanggaan di kalangan suporter ketika membeli dan memakai tiket gelang,” jelas ketua panpel Persija, Arief Perdana Kusuma di situs resmi Persija.
Lebih lanjut, Arief juga menegaskan bahwa pengguntingan tiket gelang pada beberapa laga kandang sebelumnya, bukan inisiastif panpel. Namun lebih pada putusan pihak keamanan. Maklum, pengguntingan tiket gelang, diyakini akan bisa mengurangi risiko satu tiket dipakai untuk dua kali masuk stadion.
“Ada yang namanya tiket kriting pada beberapa kasus sebelumnya. Yakni, karena tiket gelang tak digunting, maka setelah di atas, tiket dilempar ke penonton yang di luar. Lalu, dipakai lagi untuk masuk stadion,” tambah Arief.
Untuk itu, tambah Arief, pihaknya berharap dengan tidak diguntingnya tiket gelang tersebut, tidak ada lagi oknum yang berniat untuk memakai tiket kriting. “Mari kita sama-sama menjaga komitmen. Kita berusaha menyuguhkan sebuah pelaksanaan pertandingan yang nyaman, aman, tertib dan menguntungkan semua pihak,” pungkas Arief.
Video:AFF Sepakat Indonesia dan Thailand Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(REN)
