Seperti diketahui, klub Perseru Serui berada di Indonesia bagian timur. Jika ingin berangkat ke Serui dari Jakarta, harus menempuh ribuan kilo meter untuk sampai di Ibu Kota Kabupaten Yapen tersebut. Tak ayal, pemain Perseru jarang diekspos media.
Berbanding terbalik dengan klub lainnya yang mayoritas berada di Pulau Jawa, mereka lebih mudah untuk diberitakan. Hal itu, kata Hanafi, berdampak negatif terhadap skuat Perseru. Sebab, saat ini tak ada satu pun pemain Cendrawasih Jingga yang memperkuat Tim Nasional Indonesia di ajang Piala AFF 2016.
Baca: Riedl Sudah Punya Solusi Terkait Absennya Basna-Fachrudin
"Akibat dari itu, ada pemain kita yang bagus tapi karena tidak terekspos maka tidak diambil Timnas. Seperti Ronaldo Meosido saya kira layak masuk Timnas," ujar pelatih Perseru Hanafi.
Ia menginginkan, ketika Perseru bertanding di Stadion Marora minimal disiarkan langsung oleh stasiun televisi. Pasalnya, selama menjamu beberapa lawan, belum ada stasiun televisi yang menyiarkan secara langsung laga Perseru di Stadion Marora.
"Kalau saya maunya diekspos apapun hasilnya. Kalau tidak tau ada apa, coba ke temen-temen (media) bertanya ke GTS, pengawas pertandingan, mereka lebih banyak tahu bagaimana Serui," sambung Hanafi.
Hanafi menilai, jika disiarkan langsung, hal itu bisa menghapus stigma Perseru Serui yang dianggap selalu diuntungkan wasit saat bermain di kandang. Padahal, lanjut Hanafi, ia sangat senang jika setiap laga kandang Perseru bisa diekspos terutama untuk melihat talenta-talenda para pemain dari Yapen tersebut.
"Saya sangat senang betul jika Serui sering diekspos. Kalau alasan karena mahal (ongkos ke Serui), itu bukan alasan utama karena pasti sebelumnya sudah diperhitungkan," tegas Hanafi.
Video: Timnas Indonesia Bersiap Hadapi Vietnam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)