Lewat sebuah surat elektronik yang diposting di situs resmi Persela Lamongan, Selasa 17 Oktober, pihak La Liga yang diwakili presiden Javier Tebas, mendedikasikan ucapan belasungkawa untuk keluarga, rekan setim dan suporter.
"Dari La Liga, kami ingin mengucapkan duka yang mendalam atas meninggalnya Choirul Huda. Mewakili organisasi, tolong terima simpati kami atas wafatnya kiper sekaligus legenda Persela," bunyi surat elektronik tersebut.
Baca:Selain Pogba, Cech dan Ter Stegen juga Berduka atas Meninggalnya Choirul Huda
"Tolong sampaikan ke keluarganya, rekan setim di Persela dan staff, serta para suporter Persela," tutup surat tersebut.
Choirul Huda meninggal dunia setelah mengalami trauma pada dada, leher dan kepala, akibat benturan keras dengan rekan setimnya Ramon Rodrigues di laga Persela kontra Semen Padang, Minggu 15 Oktober 2017. Huda dinyatakan wafat setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit Soegiri, Lamongan.
Insiden yang menimpa Huda memberikan pelajaran penting buat persepakbolaan Indonesia, terutama terkait standardisasi penanganan medis terkait adanya insiden di lapangan. Tak hanya petugas medis, pemain juga perlu mendapatkan edukasi terutama soal bagaimana cara memberikan pertolongan pertama jika ada kejadian serupa.
Baca juga:Choirul Huda, Kiper Legendaris Berbalut Loyalitas Milik Persela
Meninggalnya Huda menjadi kehilangan besar buat Persela. Klub berjuluk Laskar Joko Tingkir itu harus kehilangan salah satu pemain paling setianya, di mana Huda hanya membela Persela sejak berkarier di sepak bola Indonesia pada 1999.
Sebagai bentuk penghormatan kepada sang pemain, pihak Persela mendedikasikan nama tempat latihan mereka dengan nama Choirul Huda. Selain itu, pemerintah daerah kota Lamongan juga berencana akan membuatkan patung Huda di depan Stadion Surajaya, markas Persela.
Video:?Ini Cara Penanganan Medis Jika Terjadi Benturan Seperti Choirul Huda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)