Pada pertandingan itu, PSM kalah 1-2 atas tuan rumah. Media Officer PSM Andi Widya Syadzwina menyatakan timnya menerima hasil kekalahan, namun tidak demikian dengan kepemimpinan wasit Handri Kristanto yang disebut kontroversial.
"Hari ini PSM mengajukan surat ke PSSI, menyusul protes yang sudah disampaikan kepada perangkat pertandingan semalam," kata Wina di Makassar, Selasa 16 Mei 2017.
Baca:Pandangan Pelatih dan Pemain Madura United soal Kinerja Wasit
Wina mengungkapkan, terdapat sejumlah kelalaian wasit yang merugikan PSM. Antara lain handball salah satu pemain PS TNI di babak pertama yang seharusnya diganjar penalti. Di babak kedua, kiper lawan juga disebut melanggar kapten PSM Hamka Hamzah di kotak terlarang, namun tidak ditanggapi oleh wasit.
"Ada salah satu pemain lawan yang memukul anggota tim kami di lapangan, tapi tidak dapat kartu. Terakhir, seorang pemain PS TNI menangkap bola dengan sengaja. Semua bukti tentang kejadian itu dilaporkan dalam surat protes," ujar Wina.
Lebih lanjut, Wina mengungkapkan, perangkat pertandingan PSM melawan PS TNI juga telah melanggar Statuta PSSI. Pada Pasal 49 poin 3, kostum tanding kiper tidak boleh sama dengan pemain maupun wasit.
"Namun pada pertandingan kemarin, kiper PS TNI dan wasit mengenakan warna kostum yang sama, yakni hitam," Widya menambahkan.
Sejauh ini PSM masih memimpin klasemen Liga 1 Indonesia dengan mengumpulkan 13 poin. Mereka unggul satu angka pesaing terdekatnya, Persib Bandung. Tim asuhan Robert Rene Alberts dijadwalkan menjamu Sriwijaya FC pada Minggu pekan ini.
Video:PS TNI Taklukkan PSM 2-1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)