Turnamen bergengsi antar negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang akan dihelat di Myanmar dan Filipina mulai 19 November mendatang, telah diakui FIFA sebagai turnamen dengan kategori A.
Itu berarti, setiap pertandingan yang akan dijalani setiap tim akan mendapatkan poin dari FIFA. Praktis, negara-negara yang tampil di Piala AFF tahun ini berpeluang besar mendongrak posisi mereka dalam ranking FIFA. Sebelumnya, gelaran Piala AFF hanya mendapatkan poin di panggung ASEAN.
Keputusan FIFA ini tidak lepas dari jumlah penonton serta rating TV yang terus meningkat dalam beberapa tahun penyelenggaraan Piala AFF.
Baca:Laga Vietnam vs Indonesia Tak Disiarkan Televisi Nasional
"Kami baru saja mendapat deklarasi dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) bahwa Piala AFF sekarang menawarkan poin peringkat internasional," kata Sekretaris Jenderal AFF Datuk Seri Azzuddin Ahmad.
"Kami telah mendapat 11 asosiasi anggota kami untuk melakukan banding ke AFC. Melalui dukungan mereka, Piala AFF sekarang makin bergengsi," lanjutnya.
"Turnamen ini telah menawarkan angka menggembirakan tidak hanya di wilayah ini, tetapi di seluruh dunia. Ini adalah turnamen utama kami, lumbung emas kami untuk dipasarkan secara komprehensif," imbuh pria asal Malaysia itu.
Sebagai acuan, Piala AFF 2010 disaksikan oleh 192 juta pecinta sepak bola dari televisi. Khusus dua partai di babak final di mana Malaysia tampil sebagai juara usai menang agregat 4-2 atas Indonesia, penonton TV di Indonesia mencapai 15 juta. Jumlah dua kali lipat lebih tinggi dari jumlah penonton Piala Dunia 2010 di Indonesia.
Tak hanya di Indonesia, peningkatan juga terjadi di Malaysia. Pada Piala AFF 2014, hampir 5 juta pecinta sepak bola di Negeri Jiran rela merogoh kocek untuk menyaksikan pertandingan via televisi berbayar.
Baca juga:Stefano Lilipaly Berpeluang Tampil Menghadapi Vietnam Malam Ini
Selain menawarkan perbaikan peringkat di ranking FIFA, sejumlah terobosan lain juga akan dilakukan untuk membuat Piala AFF berikutnya lebih besar lagi.
Salah satu ide yang saat ini tengah digodok adalah menghapus tiket dari babak kualifikasi yang bulan lalu direbut Kamboja. Jadi, ke depannya tidak akan ada tuan rumah dalam setiap penyelenggaraan Piala AFF.
"Hanya akan ada dua grup, dan setiap timnya akan memainkan laga kandang dan tandang. Tim partisipan akan dipilih berdasarkan ranking mereka dan dengan sistem undian. Langkah ini akan lebih atraktif dari segi komersial," imbuh Azzuddin.
Saat ini, konfederasi sepak bola Asia Tenggara (AFF) masih terus menyusun ide di atas dan proposal resminya dijadwalkan rampung pada Desember mendatang.
Video:Robin van Persie Alami Cedera Mata
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)
