Milla menilai jika anak asuhnya sulit mencari ruang gerak untuk menerapkan permain bola pendek khas tiki-taka, seperti yang diterapkan saat latihan. Membuat Timnas U-22 tampak lebih sering memainkan umpan panjang dan umpan silang pada laga kemarin.
"Ini adalah gaya kepelatihan saya. Kami akan mencari gaya permainan lain jika permainan bola-bola pendek sudah tidak bisa diterapkan lagi di tim ini," kata Milla saat jumpa pers, Selasa (21/3/2017).
(Baca:Kekalahan yang Bermanfaat buat Timnas Indonesia U-22)
Ia mengatakan jika gaya permainan bola panjang saat kontra Myanmar adalah keputusan dari para pemain. Pelatih asal Spanyol itu menjelaskan jika tak sepenuhnya instruksi yang ia berikan bisa berjalan lancar di lapangan.

"Kami ingin bermain bola-bola pendek, namun lawan tidak memberi ruang untuk bermain pendek. Situasi itu membuat kami dalam bahaya, jadi pemain menerapkan bola-bola panjang," ungkapnya.
"Di luar lapangan saya sudah mengajarkan semua. Kenapa pemain lebih fokus untuk sering melakukan umpan panjang dan crossing, pelatih tidak bisa berbuat banyak saat itu. Semua itu pemain yang menentukan dengan situasi di lapangan," tutup Milla.
Video:Meski Kalah, Pendukung Timnas U-22 Tetap Bangga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)