Mereka adalah Mantan Jenderal (Purn) Moeldoko, Mantan anggota Exco PSSI, Toni Apriliani, Ketua Umum Masyarakat Sepak Bola Indonesia, Sarman El Hakim, Walikota Batu Eddy Rumpoko, Mantan Ketum PSSI, Djohar Arifin Husein, dan mantan pemain timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto.
Para calon memamerkan visi misi dan menjawab pertanyaan yang diajukan dari ketiga panelis, Sumohadi, Anton Sanjoyo, dan, Fritz Simanjuntak. Menariknya, para kandidat punya senjata kampanye masing-masing untuk meyakinkan para panelis.
Seperti yang diutarakan Moeldoko. Mantan Panglima TNI ini menceritakan kisah Lionel Messi yang dibantu sang nenek untuk mewujudkan cita-citanya menjadi pemain bintang.
"Dari kisah Messi bisa dilihat perjuangan seorang yang punya talenta dan itu tak boleh disia-siakan oleh kepengurusan setempat, seperti dalam hal ini PSSI," ujar Moeldoko.
Sedangkan Kurniawan lebih menyoroti kepeduliannya tentang pembinaan usia muda. Pria yang akrab disapa Kurus ini juga berharap tidak ada rekayasa negatif di tubuh sepak bola.
"Jika saya menjadi Ketum, jangan ada rekayasa negatif seperti pencurian umur. Sederhananya yang penting kita harus ikuti aturan saja. Sementara itu saya juga ingin meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia," ujar Kurniawan.
"Selain itu saya akan memberikan nilai yang tinggi untuk para pemain dan pelatih. Sebab mereka adalah aktor-aktor utama dalam sepak bola yang semestinya harus diperhatikan," terang Kurniawan.
Baca: Daftar 26 Pemain Timnas Indonesia untuk Melawan Vietnam
Lain Kurniawan, lain pula Djohar Arifin Husein. Ketua Umum PSSI periode 2011 hingga 2015 ini menitikberatkan kesejahteraan pemain.
"Saya ingin melindungi kesejahteraan pemain. Sebab banyak pemain terabaikan. Saya melihat bagaimana menderitanya mereka. Untuk itu kita harus bisa mengontrol setiap kontrak pemain," ungkap Djohar.
"Dengan itu, saya akan membentuk tim untuk membela pemain. Sebelum mereka meneken kontrak, harus diketahui apa hak yang mereka dapatkan dari kesepakatan tersebut," tegasnya.
Menariknya senjata yang dikeluarkan oleh Sarman El Hakim. Pengusaha asal Bukit Tinggi ini pernah 'berguru' ke beberapa negara, termasuk Cile. Salah satu tujuannya adalah untuk membandingkan markas pengurus sepak bola di negara tersebut.
"Saya sangat prihatin dengan kantor PSSI dan juga gedung Asprov di Bukit Tinggi. Sangat memprihatinkan. Berbeda dengan di Cile atau di Timor Leste. Mereka memiliki gedung yang layak," terangnya.
Kongres Pemilihan Ketum periode 2016--2020 ini rencananya akan digelar di Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada 17 Oktober 2016.
Video: Daftar Pelatih-pelatih yang Dipecat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)
