medcom.id, Bandung: Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman berencana mematangkan duet bek asing Vladimir Vujovic dan Diogo Fereirra agar lebih kompak menjaga jantung pertahanan. Terlebih lawan yang akan dihadapi Maung Bandung adalah sang pemuncak klasemen sementara Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016, Madura United.
Laga yang dihelat di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, Jawa Timur, pada Sabtu 8 Oktober nanti akan menjadi laga kedua duet bek asing tersebut. Pasalnya saat melawan Persiba Balikpapan akhir pekan lalu, Vujovic-Diogo main bersamaan satu babak.
Hasilnya, komunikasi kedua pemain impor tersebut belum berjalan dengan baik. Bakhan, keduanya sempat kecolongan saat striker Persiba Shohei Matsunaga mampu memperdaya dan menjebol gawang Persib tanpa pengawalan berarti.
Namun, pelatih yang akrab disapa Djanur ini terus berupaya agar dua pemain impornya itu mampu melakukan komunikasi dengan baik. Dalam beberapa sesi latihan terakhir, saat game internal kedua pemain kerap diduetkan di jantung pertahanan.
"Sudah kelihatan ada, tadi dua-duanya terlihat saling komunikasi dalam latihan dengan skema yang ada. Mudah-mudahan semakin membaik," ujar Djanur saat ditemui di Mess Persib, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Rabu (5/10/2016).
(Baca juga: Main di Tiga Posisi, Bek Asing Persib Terus Beradaptasi)
Komunikasi kedua pemain tersebut diakui Djanur kacau kala Persib menghadapi Persiba. Bahkan Vlado dan Diogo saling tegur setelah terjadinya gol ke gawang Persib yang dikawal M. Natshir.
"Ada satu kesalahan di antara keduanya. Tidak tahu siapa yang harus jaga. Ada salah pengertian hingga terjadinya gol itu, makanya saya berpikir hingga memasukkan Basna di babak kedua," urai Djanur.
Untuk itu Djanur tetap fokus membenahi kekurangan menjelang lawan Madura nanti. Ia berharap, mis komunikasi antara Vujovic dan Diogo tidak terjadi, malah berdampak positif agar dapat saling melakukan koreksi satu sama lain.
"Wajar biar keluar keluhannya, jadi tidak saling memendam, mereka mengeluarkan pendapat, itu bagus ke depannya supaya tidak terulang lagi," tutur pelatih 57 tahun ini.
Djanur serius ingin membangun benteng kokoh dengan adanya dua pemain impor tersebut. Apalagi absennya bek andalan Rudolof Yanto Basna yang harus memenuhi panggilan tim nasional Indonesia.
"Sekarang terus berupaya agar komunikasi mereka lancar dan menjadi pertahanan yang kokoh," pungkas pria yang pernah mengecap ilmu kepelatihan di akademi Inter Milan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RIZ)