Sebab, pada pertandingan tadi malam sejumlah peluang gagal dimaksimalkan menjadi gol oleh duet Greg Nwokolo dan Luis Junior. Padahal, dua pemain baru itu diharapkan menjadi penyerang tajam yang dibanderol dengan kontrak tinggi.
Menanggapi situasi itu, Presiden Madura United Achsanul Qosasi mengatakan kegagalan timnya karena minim kreativitas di kotak penalti lawan. Bukan tidak mungkin dua pemain yang sudah dikontrak itu salah satunya akan dicoret lantaran tak berkontribusi maksimal.
Bahkan sehabis pertandingan, Achsanul mewakili pemain dan manajemen langsung meminta maaf kepada seluruh suporter dan masyarakat Madura yang telah gagal memberikan kemenangan. Pihaknya juga menyampaikan terimakasih kepada ratusan suporter yang rela mendukung langsung ke Stadion Manahan Solo.
"Tidak ada yang salah dengan penalti. Tapi striker tidak mampu mencetak gol (di waktu normal). Striker kita mandul dan perlu dievaluasi," ujar pria yang akrab disapa AQ tersebut, Minggu (26/2/2017).
AQ juga mengatakan, hasil Piala Presiden harus diterima secara lapang dada dan tidak boleh larut dalam kesedihan terlalu lama. Sebab pihaknya akan langsung berbenah untuk evaluasi dan memperbaiki kekurangan tim menghadapi kompetisi resmi Liga 1 mendatang.
"Saya pribadi yang bertanggungjawab atas kekalahan ini. Dan akan segera memperbaikinya," tegas pria asli Sumenep tersebut.
Evaluasi pemain asing Madura United sebenarnya sudah tercium sejak fase babak penyisihan Piala Presiden. Manajer Madura United Haruna Soemitro menegaskan, meski pemain sudah teken kontrak, tak tertutup kemungkinan akan tetap dievaluasi. "Tim masih terlihat gemuk dengan 28 pemain. Idealnya kami akan mendaftarkan 23 pemain di Liga nanti," ujar Haruna.
Video: Costa Mengunci Kemenangan Chelsea 3-1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)
