Banu yang menjadi korban kerusuhan menghembuskan napas terakhir pada Kamis 12 Oktober. Edy juga menyampaikan rasa duka cita mendalam atas insiden tersebut karena Banu tewas karena kekerasan oknum TNI yang disebut mendukung PSMS.
"Kami sangat prihatin dan menyayangkan peristiwa ini. Kami juga ikut berduka dan menyampaikan rasa simpati kami untuk keluarga korban," kata Edy dalam rilis PSSI yang diterima, Kamis (12/10/2017) malam.
Edy mengungkapkan akan mencari tahu penyebab kerusuhan ini. Dia pun akan menindak pelaku jika terbukti bersalah dan dikabarkan sementara akan melarang suporter dari prajurit masuk ke stadion.
"Sepak bola seharusnya menjadi sebuah hiburan. Saya akan cari tahu apa sebabnya. Karena yang saya tahu sementara ini, sebelum kerusuhan suporter yang di sana melempari suporter prajurit. 15 prajurit kepalanya bocor-bocor," ungkap Edy.
Pada partai terakhir kedua tim di Grup B babak 16 besar Liga 2, PSMS Medan sukses mengalahkan Persita dengan skor 1-0. Gol tunggal Gusti Sandria menjadi pembeda dalam pertandingan yang berlangsung kondusif selama 90 menit.
Video:Bhayangkara FC Terancam Tak Bisa Maju ke Level Asia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(REN)