medcom.id, Surabaya: Setelah melihat permainan anak asuhnya drop melawan Mitra Kukar, Minggu 5 April kemarin malam, pelatih Persebaya Surabaya Ibnu Grahan berharap Kementerian Pemuda Dan Olahraga (Kemenpora) tidak di cut alias menyetop pertandingan laga kedua Persebaya di Liga Indonesia atau yang kini berganti nama menjadi QNB League.
Pasalnya, kata Ibnu, larangan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) melalui rekomendasi Menpora sangat mempengaruhi fisik dan psikis para pemainnya dalam bertanding.
"Anak-anak drop, mungkin ini faktor larangan bermain dari BOPI. Maka itu saya berharap dalam pertandingan kedua nanti, Persebaya tidak di cut lagi oleh Kemenpora," kata Ibnu, Senin (6/4/2015).
Ibnu tak peduli terkait dualisme di tubuh Persebaya YSS dan Persebaya 1927. Menurut Ibnu, apapun yang terjadi selama satu minggu sebelum pertandingan tentu mempengaruhi permainan pemain saat bertanding. "Apalagi larangan dari BOPI, itu sangat membuat drop pemain Persebaya," cemasnya.
Meski demikian, lanjut Ibnu, selain pengaruh larangan dari BOPI. Pemain Persebaya sebagian besar dihuni oleh pemain muda yang belum pernah mengikuti kompetisi professional. "Jadi, sebagian besar mereka masih grogi karena usia yang relatif muda," katanya.
Sebelum menjalani pertandingan kedua di QNB League nanti, lanjut Ibnu, pihaknya berjanji akan menggenjot latihan fisik dan psikis guna bertahan dalam kondisi apapun, agar tidak mempengaruhi kondisi pemain saat bertanding.
"Waktu dua hari ini akan kami genjot berlatih untuk meningkatkan ketahanan fisik dan psikis anak-anak kami. Mudah-mudahan pada pertandingan kedua bisa lebih baik, stamina dan mental anak-anak kami dalam bermain nanti bisa lebih baik," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RIZ)
