Laskar Mahesa Jenar, julukan PSIS, merupakan satu dari delapan tim yang dapatkan satu jatah ke 8 besar Liga 2. Sedianya, babak 8 besar ini dilangsungkan pada 20 Oktober mendatang, namun PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) menundanya karena sejumlah pertimbangan.
Tergabung satu grup bersama PSPS Riau, Persebaya Surabaya, dan PSMP Mojoketro Putra, sempat muncul isu jika PSIS mengajukan diri menjadi tuan rumah. Petinggi PSIS, Yoyok Sukawi menegaskan hal tersebut tidaklah benar.
"PSIS tidak mengajukan diri menjadi tuan rumah karena PSIS berpegang teguh bahwa kompetisi harus netral, 8 besar harus dilaksanakan di tempat netral untuk menjaga fairplay," tegas Yoyok ketika dihubungi Metrotvnews.com.
"Kami PSIS akan mengusulkan tempat netral," sambungnya lagi.
Saat ditanya lebih lanjut mengenai di mana PSIS akan ajukan tempat netral, Yoyok Sukawi sebutkan empat lokasi. Salah satu di antaranya adalah Jakarta.
"PSIS mengusulkan tempat netral, di Jakarta, Jawa Barat, Banten, atau Kalimantan," kata Yoyok melanjutkan.Baca juga:Curahan Hati Ramon Rodrigues terkait Benturan dengan Choirul Huda
Dari empat usulan lokasi tersebut, tak ada satu pun dari klub yang tergabung berada di area yang dimaksud. PSIS merupakan wakil Jawa Tengah, PSPS Riau dari Sumatera, sedangkan Persebaya dan PSMP berlokasi di Jawa Timur.
Hingga saat ini, belum ada kepastian di mana PT LIB akan menentukan tuan rumah 8 besar Liga 2. Empat tim lain yang lolos adalah Persis Solo, PSMS Medan, Kalteng Putra, dan Martapura FC.
Video:PSSI Diminta Investigasi Pertolongan Pertama Choirul Huda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News