"Kekerasan atau kerusuhan kemarin adalah casenya disiplin kompetisi. Insya Allah dalam hal ini Komite Disiplin PSSI segera sidang untuk mengambil keputusan yang tepat," kata Joko lewat rilis yang diterima, Kamis (12/10/2017) malam.
Sementara menurut Joko masalah ini sangat serius dan jadi bahan penting dalam rencana antisipasi di beberapa pertandingan sisa ke depan. Pasalnya, kerusuhan dan tewasnya suporter ini bukan kali pertama terjadi di Liga 1 maupun Liga 2.
"Komite Eksekutif PSSI akan mendalami ini, sehingga mendapatkan formulasi (sistem Kompetisi) yang lebih baik untuk musim berikutnya," tegas Pria yang juga Wakil Presiden AFF itu.
Pada partai terakhir kedua tim di Grup B babak 16 besar Liga 2 itu, PSMS Medan sukses mengalahkan Persita dengan skor 1-0. Pertandingan sendiri berlangsung kondusif selama 90 menit.
Sayang, laga tersebut berujung kericuhan usai pertandingan berakhir. Kelompok suporter Persitayang tidak puas dengan hasil laga masuk ke lapangan untuk memprotes panitia pertandingan.
Namun, tindakan itu mendapatkan perlawanan dari suporter dari kelompok prajurit TNI yang dikabarkan menjadi pendukung PSMS. Bentrokan pun tak terhindarkan mulai dari dalam Stadion Mini Persikabo hingga ke luar lapangan yang berujung tewasnya suporter Persita bernamaBanu Rusman.
Video:Bhayangkara FC Terancam Tak Bisa Maju ke Level Asia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(REN)