Metrotnews.com, Jakarta: Pembinaan sepak bola usia dini sudah makin marak di Indonesia. Hampir di tiap penjuru tanah air, bisa dipastikan ada satu Sekolah Sepak Bola (SSB) yang memiliki mimpi serupa, yakni mencetak para pemain masa depan yang berkualitas.
Tapi pada kenyataannya, kata berkualitas itu masih berbanding jauh dengan harapan yang diinginkan. Salah satu contohnya dengan kondisi SSB yang berada di Balikpapan, Gubah Football School (GFS). SSB yang beranggotakan sekitar 120 orang siswa tersebut, tetap pantang menyerah meski harus terseok-seok ketika melakukan aktivitasnya.
Ditemui seusai menjalani hari pertama workshop Indonesia Soccer Revolution, Senin 16 November, Herpiansyah, salah satu pelatih muda GFS menuturkan, respons anak daerah untuk bermain sepak bola memang terbilang sangat besar. Namun, pembinaan sepak bola usia dini yang baik masih kurang diperhatikan banyak pihak di sana.
Banyak faktor yang kerap menjadi kendala agar anak-anak didik GFS bisa berlatih dengan baik. Misalnya, fasilitas dan prasarana sepak bola yang kurang memadai, minimnya turnamen usia dini, atau bahkan masalah finansial yang diderita SSB tersebut.
"Selepas 2014, di daerah kami baru mulai ramai turnamen. Tapi sekarang, setidaknya tiap tiga bulan sekali sudah ada turnamen kecil. Jenis turnamennya pun ada yang didukung pemerintah atau dari patungan tiap SSB di sana," kata Herpiansyah kepada medcom.id, di Wisma Kemenpora, Jakarta, Senin (16/11/2015).
Selain itu, lanjut Herpiansyah, pola pikir orang tua anak-anak didiknya juga memiliki tantangan tersendiri. Pasalnya, tidak jarang ia harus memberikan pengertian kepada beberapa orang tua agar tidak memandang profesi pesepakbola sebelah mata.
"Kalau menjelang ujian sekolah. Izin anak-anak untuk latihan biasanya mulai berkurang. Padahal saya sama sekali tidak setuju jika sepak bola itu dianggap mengganggu pelajaran. Tapi, kami sudah memiliki metode tersendiri untuk menjelaskan itu semua," ujar pria yang memang bercita-cita menjadi pelatih profesional tersebut.
Terlepas dari semua kendala itu, GFS tetap merupakan salah satu SSB terbaik di Balikpapan. Mereka sering menuai prestasi di tingkat regional dan beberapa anak didiknya juga sudah ada yang mencapai level nasional.
Tidak ada latihan khusus yang diberikan GFS untuk mempelajari tentang teknik sepak bola. Kedisiplinan, mentalitas, dan akhlak terpuji merupakan nilai-nilai utama yang ditekankan kepada seluruh siswanya.
"Setiap hal besar tidak akan terwujud kalau tidak dimulai dari yang kecil," tutup Herpiansyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)