Berbagai kalangan mungkin mengerutkan dahi bagaimana bisa negara yang populasi penduduknya hanya 332.529 jiwa bisa menghempaskan Inggris yang sudah kenyang pengalaman di Piala Eropa. Namun apa yang terjadi di Allianz Riviera membuktikan nama besar bukan menjadi jaminan sebuah negara bisa meraih prestasi. Perlu efektifitas permainan, taktik yang jitu, penempatan pemain yang pas, dan tidak ketinggalan juga dewi fortuna.
Apa yang dilakukan oleh Islandia mungkin biasa saja. Mereka bermain dengan tenang, coba melakukan serangan, mencari peluang, dan berusaha mencetak gol. Situasi itu sudah biasa dilakukan oleh Ragnar Sigurdsson dkk sejak babak kualifikasi. Satu poin yang terlihat tatkala Islandia menghempaskan Inggris ialah mereka memainkan sepak bola efektif. Bukti sahihnya, dua gol awal Islandia tercipta dari dua kali serangan Islandia. Mereka sangat jeli melihat peluang sehingga peluang yang ada tidak terbuang sia-sia.
Gol pertama tercipta lantaran bek Inggris tidak sigap mengawal pergerakan Sigurdsson. Mendapatkan umpan sundulan, striker yang membela Nantes itu langsung menyambar bola.

Tidak berbeda jauh, terciptanya gol kedua juga tidak terlepas dari bek Inggris yang memberikan ruang tembak. Tak ayal, Kolbeinn Sigthorsson mampu memperdayai kiper Joe Hart.

Sementara Inggris, bermain lebih mendominasi. Tetapi, lagi-lagi mereka tidak bermain efektif. Sejumlah peluang tercipta. Tercatat, Inggris melakukan 16 tendangan ke arah gawang Islandia. Rinciannya 11 sepakan yang melebar dan lima yang on target. Sedangkan Islandia, mereka hanya melakukan enam tendangan ke arah gawang. Tiga yang on target dan sisanya melebar.
Melihat penguasaan bola, soccerway mencatat, Inggris tampil mendominasi dengan menguasai 73 persen. Islandia hanya 27 persen.

Foto: Soccerway
Kini, Islandia sudah mencatatkan rekor tersendiri dengan menembus babak delapan besar. Lawan yang akan dihadapi selanjutnya adalah tuan rumah Prancis. Kedua tim bersua pada Senin 4 Juli 02:00 WIB.
Melihat catatan yang ditorehkan Islandia, analis sepak bola Ronny Pangemanan menilai, skuat Strákarnir Okkar menjadi kekuatan anyar dan siap melumpuhkan lawan-lawan yang dihadapi.
"Islandia bakal menjadi tim yang menakutkan buat siapa saja. Termasuk Prancis. Mereka (Islandia) bermain dengan spirit yang tinggi. Mereka bermain tanpa ada rasa takut menghadapi tim sekelas Inggris," kata Ronny kepada Metrotvnews.com, Selasa (28/6/2016).
Persaingan di Piala Eropa, kata Ronny, bakal berlangsung menarik. Apalagi, pada babak perempat final sejumlah negara debutan berhasil lolos.
"Semakin menarik dengan tersisihnya Spanyol dan Inggris. Kini, terbuka peluang bagi tim bukan unggulan untuk menjadi juara pertama kali di Eropa. Portugal, Belgia, Polandia, Wales, dan Islandia kini menjelma menjadi kekuatan yang menakutkan," tutur pria berdarah Manado itu.

Ilustrasi by Metrotvnews.com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)