medcom.id, Marseille: Prancis memang berstatus tuan rumah dan didukung puluhan ribu suporter di Piala Eropa 2016. Namun, keunggulan itu tak menjamin Les Blues bisa menang mudah atas Albania pada laga kedua penyisihan Grup A, Kamis 16 Juni. Buktinya, Prancis gagal mencetak gol dan dipaksa bermain imbang 0-0 pada babak pertama.
Justru, performa Prancis kalah bagus dari sang lawan. Albania yang hanya mengandalkan satu pemain di lini depan sukses menciptakan 11 serangan berbahaya. Selain itu, Albania juga melepaskan tujuh sepakan dengan lima di antaranya tepat ke arah gawang Les Blues.
Sebaliknya, Prancis hanya bisa melepaskan tiga sepakan tepat sasaran walau menciptakan 18 serangan berbahaya.
Les Blues sebetulnya tampil dengan formasi menyerang pada laga ini. Didier Deschamps selaku pelatih memainkan pola 4-2-1-3 dengan menempatkan Anthony Martial, Kingsley Coman, dan Olivir Giroud di lini depan. Sedangkan Dimitri Payet dimainkan sebagai gelandang serang.
Akan tetapi, serangan Prancis monoton sehingga mudah diantasipasi bek-bek Albania. Deschamps mencoba berinovasi ketika laga memasuki menit ke-30. Ketika itu, formasi Prancis berubah menjadi 4-4-2. Formasi itu membuat Martial berduet dengan Giroud di lini depan.
Apes bagi Deschamps. Taktik tersebut justru membuat lini depan Prancis makin mandul. Lima gelandang Albania terlihat leluasa mengisolasi Martial dan Giroud sehingga menyulitkan pemain tengah Prancis memberikan umpan matang.
Berikut ini susunan pemain kedua tim
Prancis: Lloris; Sagna, Rami, Koscielny, Evra; Kanté, Matuidi; Coman, Payet, Martial; Giroud.
Albania: Berisha; Hysaj, Ajeti, Mavraj, Agolli; Kukeli; Lila, Abrashi, Memushaj, Lenjani; Sadiku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(HIL)
