medcom.id Yangon: Mimpi Indonesia melaju ke semifinal Piala AFC U-19 2014, sekaligus memastikan tiket ke Piala Dunia U-20 2015 akan dimulai di Myanmar hari ini. Pada laga di Grup B, skuat Garuda Muda ditantang Uzbekistan di Stadion Thuwunna, Yangon, Myanmar, Jumat (10/10/2014).
Tidak mudah menaklukkan tim pecahan Uni Sovyet itu. Tahun lalu, Uzbekistan mampu lolos ke Piala Dunia U-20 di Turki. Tim berjuluk Oq Bo’rilar ‘Serigala Putih’ pada Piala Asia U-19 2012, sukses melaju sampai babak semifinal, yang juga menjadi tiket langsung ke Piala Dunia U-20. Negara Asia Tengah itu tersingkir setelah dikalahkan Prancis 0-4 di babak delapan besar.
Dengan sederet torehan yang diciptakan Uzbekistan, pelatih timnas U-19 Indra Sjafri menyadari betapa krusialnya laga itu. Apalagi, sebagai laga pertama, pertandingan diyakini bakal berpengaruh besar terhadap penampilan anak asuhnya di laga-laga berikutnya.
"Kalau tak ingin perjuangan kita sia-sia dan terhenti, ya kita harus berjuang betul-betul agar pertandingan pertama dilewati dengan kemenangan," kata Indra.
Meski begitu, Indra tidak takut dengan salah satu kekuatan terbaik Asia itu. Ia yakin, persiapan berjenjang selama setahun terakhir termasuk melakukan serangkaian uji coba di dalam negeri dan luar negeri, Uzbekistan tetap bisa ditundukkan.
‘’Korea Selatan yang notabene sering menjadi juara pernah kita kalahkan. Yang paling penting sekarang pemain harus bisa bermain lepas dan tidak terbebani. Jika bisa bermain normal, target untuk lolos ke semifinal bisa terwujud,’’ kata pelatih berdarah Minangkabau itu.
Persoalan terjadi, kata Indra, justru lapangan yang akan digunakan bertanding nanti. Ada tiga lubang berdiameter 5 centimeter ditemukan lapangan. Indra mengaku lubang itu berbahaya untuk pemain, khususnya buat tiga gelandang timnas U-19. "Kalau sampai terjeblos di lubang ini mereka bisa cedera pergelangan kaki," kata Indra cemas.
Mantan pemain PSP Padang itu menyayangkan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan Federasi Sepak Bola Myanmar (MFF) yang lalai serta terkesan kurang mengontrol kualitas lapangan.
"Turnamen Piala AFC bukan turnamen ecek-ecek karena memperebutkan jatah ke Piala Dunia U-20 2015. Semestinya kualitas lapangan pertandingan harus berstandar tinggi," ucap Indra.
Indra menyampaikan kondisi tidak ideal tersebut kepada Direktur High Performance Unit, Demis Djamaeoddin, yang mendampingi tim selama berada di Myanmar. Demis diharapkan bisa meneruskan protes itu ke AFC.
Rumput stadion yang tidak rata juga dibenarkan kapten timnas Evan Dimas Darmono. Ia membeberkan beberapa kekurangan lapangan Stadiun Thuwunna. "Permukaan lapangan keras mirip Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. Permukaan tanahnya cenderung tidak rata. Cukup menyulitkan melakukan passing-passing jarak dekat secara maksimal," jelas gelandang jebolan SSB Mitra Surabaya itu.
Uzbekistan U-19 ditangani Ravshan Khaydarov sejak 24 Juni 2014. Khaydarov tidak memiliki pengalaman melatih untuk level pemain remaja. Meski demikian, Khaydarov adalah pelatih yang disegani di Uzbekistan. Dua kali sudah dia menjadi runner up pelatih terbaik di negaranya yakni pada 2005 dan 2007.
Skuat Uzbekistan juga punya sejumlah pemain yang harus diwaspadai. Salah satunya adalah gelandang muda klub Rusia, Rubin Kazan; Bobir Daylatov. Javokhir Sokhibov dan Sardorbek Azimov, dua pilar yang cukup berpengaruh di lini tengah Ubzekistan.
Lalu, ada Eldor Shomurodov dan duetnya bersama Asliddin Abdiev, yang siap menggedor pertahanan Garuda Jaya. Andrey Sidorov juga seringkali dipercaya menjadi ujung tombak bila duet Shomurodov dan Abdiev buntu.
“Kami membawa pemain terbaik. Indonesia tim bagus, Namun, sulit bagi mereka untuk menang atas tim kami,’’ sesumbar Khaydarov.(Era)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RIZ)
Foto: Antara
Indra Sjafri Keluhkan Lapangan Pertandingan
eko rahmawanto • 10 Oktober 2014 11:48
LEAVE A COMMENT
LOADING
BERITA LAINNYA
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan
Copyright © 2017 - 2025 Medcom.id, All Rights Reserved. rendering in 0.0179 second [53]
