Kegagalan ini bisa diambil pelajaran bagi pelatih Luis Milla. Ia menganggap Kyrgzstan merupakan lawan yang tangguh dan kerap menekan para pemainnya sehingga susah mengembangkan strategi.
"Malam ini kami bisa menarik banyak sekali kesimpulan, di mana kami dihadapkan dengan lawan yang sangat kuat. Kami harus ambil solusi lebih cepat, dan ketika kami ditekan, kami bisa analisis apa yang terjadi dalam turnamen ini," ujar Milla saat konferensi pers usai pertandingan.
"Kami finis di posisi dua, secara umum kami menjalani turnamen yang bagus. Saya sudah mendapatkan apa yang mau saya lihat dari pemain. Kecuali Bagas, semua pemain telah merasakan pertandingan," terangnya.Klik di sini: Hasil Undian Liga Champions Asia, Bali United Ditunggu 3 Klub Besar
Secara umum, masih menurut Milla, Kyrgyzstan memiliki keunggulan dalam postur ketimbang timnas Indonesia. Namun, ia bisa menarik kesimpulan jika turnamen ini sangat bagus buat timnya.
"Di sini saya mau bilang para pemain saya telah bekerja keras, berjuang bagaimana supaya kami bisa keluar untuk menyerang. Di mana mereka menunjukkan mental yang baik dan pantang menyerah. Tak ada satu pemain pun yang menunjukkan mereka menyerah untuk mencoba," tegasnya.Klik di sini: Hadapi Timnas Indonesia, Islandia Boyong Skuat untuk Piala Dunia 2018
Indonesia hanya mampu meraih dua kemenangan pada ajang Tsunami Cup 2017. Kemenangan-kemenangan tersebut didapat saat Garuda mengalahkan Brunei Darussalam (4-0) dan Mongolia (2-3). Sementara Kyrgyzstan berhasil meraup semua laga dengan kemenangan dan menempati posisi pertama di akhir klasemen.
Essien Yakin Persib Lebih Kuat di Bawah Mario Gomez
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)