Inggris, khususnya kota London dalam kondisi siaga satu menyusul serangan teror yang terjadi di gedung parlemen di dekat Istana Westminster, London, Rabu 22 Maret lalu.
Seorang pria yang mengemudikan mobil SUV Hyundai i40 dilaporkan menabrak sejumlah pejalan kaki di dekat jembatan Westminster dan kemudian mencoba menerobos masuk ke istana Westminster.
Empat orang dilaporkan tewas akibat serangan teror tersebut, termasuk seorang polisi yang ditikam pelaku saat coba menerobos masuk ke bangunan yang terkenal dengan menara big ben tersebut.
Baca:Sebelum Kontra Israel, Iniesta Puji Playmaker Real Madrid
Serangan teror tersebut sontak membuat pemerintah Inggris memperketat sistem keamanannya. Setiap tempat yang mengundang keramaian akan mendapatkan perhatian khusus. Termasuk laga Inggris kontra Lithuania yang akan digelar di Stadion Wembley.
Berdasarkan hasil pertemuan pihak kepolisian Inggris dan otoritas sepak bola Inggris (FA), laga tersebut akan dikawal polisi bersenjata yang nantinya disebar di seluruh titik-titik stadion.
Pengamanan ekstra ketat ini sama seperti yang dilakukan Inggris saat menjamu Prancis di laga uji coba, November 2015. Saat itu, laga kedua tim di Wembley juga dijaga ketat lantaran pertandingan tersebut digelar hanya beberapa hari setelah insiden serangan teroris yang menewaskan 130 orang di Paris.
"Keamanan penonton adalah yang terpenting dan kami memiliki langkah-langkah keamanan yang kuat di Stadion Wembley. Kami telah bekerja sama dengan pemerintah daerah dan Polisi setempat untuk memastikan lingkungan yang aman dan nyaman," ujar juru bicara FA.
"Kami juga mengimbau agar penonton tiba sedini mungkin untuk menghindari keterlambatan dalam memasuki stadion," imbuhnya.
Sebagai rasa simpati atas korban yang meninggal dalam insiden tersebut, para pemain Inggris akan mengenakan pita hitam di lengan mereka. Tak hanya itu, akan digelar juga hening cipta sebelum pertandingan.
Video:?Tekuk Uruguay, Brasil Kokoh di Puncak Klasemen
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)