Terbentur masalah finansial, RFU tak sanggup membayar gaji Capello yang dilaporkan sebesar 11 juta Dollar AS per tahun. Namun Presiden RFU, Nikolai Tolstykh mengatakan bahwa mereka akan melunasi hutang kepada Capello pada Rabu (31/12).
Tolstykh telah mengadakan rapat dengan Menteri Olahraga Rusia, Vitaly Mutko untuk membahas permasalahan ini. Media di Rusia melaporkan bahwa pertemuan itu berakhir sia-sia karena Tolstykh tidak mendapat kucuran dana dari kas pemerintah.
Click to Expose
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Kami akan membayar gaji Capello dengan menggunakan bantuan dana dari mana pun yang mampu untuk melunasi kewajiban RFU kepada Capello,” ujar Tolstykh. Gaji Capello yang belum dibayar RFU hanya menambah beban masalah yang dihadapi RFU akibat dari turunnya nilai mata uang Rusia di dunia.
Dalam kontrak, tertulis bahwa Capello akan dibayar dalam mata uang Euro. Namun ia akan dibayar dengan menggunakan Rubles sesuai dengan kurs mata uang yang ada saat ini. Itu berarti gaji yang harus dibayar RFU sejak Juli lalu menjadi lebih besar 40 persen, dibanding saat mereka membayar gaji Capello tepat waktu sebelum nilai mata uang Rusia turun.
Capello sendiri mengungkapkan masalah telatnya pembayaran gajinya ini bukan menjadi penyebab performa buruk timnas Rusia yang hanya meraih satu kemenangan dari delapan pertandingan terakhir mereka.
Bulan Oktober lalu, Capello mengatakan bahwa kesabarannya menghadapi telatnya pembayaran gaji ini sudah mencapai titik nadir. Namun ia belum melakukan tindakan apapun usai pernyataannya tersebut. Kontraknya bersama timnas Rusia akan berakhir pada 2018, saat Rusia menjadi tuan rumah Piala Dunia. (R-sport)
(REN)