Sudah ada contoh beberapa pemain yang menjadi sasaran kritik karena gagal menunjukkan konsistensi mereka. Salah satunya adalah Eden Hazard pada musim 2015--2016.
Dalam periode itu, Hazard menjadi salah satu pemain dicemooh publik Inggris karena penampilan buruknya. Tercatat, ia hanya mampu mencatatkan enam gol dari 43 penampilannya di seluruh kompetisi bersama Chelsea.
Baca: Data & Fakta Menarik Jelang Babak 16 Besar Liga Europa
Catatan buruk itu terasa ironi bagi Hazard. Mengingat, ia merupakan salah satu pemain paling terbanyak mencetak gol bagi Chelsea pada musim sebelumnya. Tercatat, ia berhasil mencetak 19 gol di seluruh kompetisi. Bahkan, ia juga berhasil mendapatkan penghargaan pemain terbaik Liga Primer Inggris 2014--2015 berkat penampilan apiknya itu.
Selain Hazard, masih ada beberapa pemain yang juga bernasib serupa. Khususnya pada musim 2016--2017. Setidaknya ada lima pemain yang gagal mempertahankan konsistensinya yang dianalisis Squawka Footbal pada musim ini. Berikut ini analisisnya yang sudah dirangkum Metrotvnews.com:
1. Riyad Mahrez
Mahrez menjadi pemain paling banjir pujian pada musim 2015--2016. Bagaimana tidak. Ia berhasil menunjukkan penampilan impresifnya bersama Leicester City dalam periode itu. Tercatat, ia mampu menyumbang 17 gol dari 37 penampilannya di Liga Primer Inggris.
.jpg)
(AFP/Adrian Dennis)
Berkat kontribusi apiknya, ia juga mampu membawa Leicester City juara Liga Primer Inggris musim lalu. Selain itu, pemain asal Aljazair tersebut juga menyabet penghargaan pemain terbaik Liga Primer Inggris.
Namun, nasib Mahrez berubah ketika memasuki musim ini. Ia tampil melempem bersama The Foxes dengan hanya mencatatkan tiga gol dari 23 penampilannya sejauh ini.
2. Thomas Mueller
Mueller menjadi salah satu pemain yang paling disorot pada musim ini. Itu tak lepas dari penampilan buruknya.
(AFP/Odd Andersen)
Tercatat, Mueller baru mencetak lima gol dari 28 penampilan di seluruh kompetisi. Jika dirinci, penyerang asal Jerman itu hanya mencatatkan 0,07 gol per pertandingan dan 37 persen melepaskan tembakan akurat.
3. Ivan Rakitic
Penurunan performa juga dialami Rakitic pada musim 2016--2017. Squawka mencatat gelandang asal Kroasia tersebut hanya mampu melakukan 1,47 intersepsi per pertandingan, 0,21 gol per pertandingan, dan 0,88 melepaskan umpan akurat per pertandingan.
(AFP/Josep Lago)
Sementara itu, Rakitic mampu tampil lebih apik pada musim lalu. Tercatat, ia melakukan 1,79 intersepsi per pertandingan, 0,25 gol per pertandingan, dan 1,09 melepaskan umpan akurat per pertandingan.
4. Jamie Vardy
Vardy juga menjadi pemain paling kerap dikritik pada musim ini karena penampilan buruknya. Jika musim lalu ia berhasil mencetak 24 gol dari 38 pertandingan, kini ia hanya mampu mencetak enam gol dari 28 pertandingan.
(AFP/Oli Scarff)
Jika dirinci dari seluruh penampilannya pada musim ini, Vardy hanya mampu melakukan 0,26 gol per pertandingan dan 41 persen melepaskan tembakan akurat.
5. Mesut Oezil
Oezil adalah pemain yang paling banyak berkontribusi untuk Arsenal pada musim 2015--2016. Squawka Football mencatat gelandang asal Jerman tersebut berhasil melepaskan 3,71 umpan akurat per pertandingan dan 0,56 assist per pertandingan.
(AFP/Glyn Kirk)
Namun, nasib Oezil berubah ketika memasuki musim 2016--2017. Ia hanya mampu mencatatkan 2,66 umpan akurat per pertandingan dan hanya melepaskan 0,19 assist per pertandingan. Penampilannya melempem semenjak memasuki paruh kedua musim atau sejak Desember 2016.
Video: Ini Hasil Undian Babak 16 Besar Liga Europa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(PAT)
