\ Soal Performa Timnas, BTN Sudah Melaksanakan Semua Tugas
Para pemain Timnas Indonesia tertunduk lesu usai kalah 0-4 dari Filipina di Piala AFF 2014 (Foto: MI/ RAMDANI)
Para pemain Timnas Indonesia tertunduk lesu usai kalah 0-4 dari Filipina di Piala AFF 2014 (Foto: MI/ RAMDANI)

Piala AFF 2014

Soal Performa Timnas, BTN Sudah Melaksanakan Semua Tugas

Bola piala aff 2014 timnas indonesia
eko rahmawanto • 27 November 2014 21:09
medcom.id, Jakarta: Kegagalan Timnas Indonesia senior di ajang Piala AFF 2014 dan berbagai tim kelompok umur yang dilakoni Timnas Indonesia memang menuai banyak komentar. Banyak kalangan bahkan menyudutkan Badan Tim Nasional (BTN) sebagai biang kesalahan kegagalan Timnas.
 
Hal itu dinilai terlalu berlebihan dan salah sasaran. Pengamat sepak bola nasional Raja Parlindungan Pane mengatakan, pendapat kegagalan Timnas yang disudutkan kepada BTN merupakan tuduhan yang tendensius. Pasalnya, BTN telah melakukan semua hal yang dibutuhkan oleh tim, jajaran pelatih, ofisial, bahkan seluruh jajaran pemain Timnas Indonesia.
 
"Karena tugas pokok BTN sudah dilaksanakan dengan baik, tidak ada yang dilewatkan oleh BTN. Semua program dijalankan, lantas untuk apa menyalahkan BTN, jadi sudah tidak perlu lagi ada saling menyalahkan, karena dimanapun juga namanya di lapangan yang bertanggung jawab adalah pelatih," ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Serikat Wartawan Seluruh Indonesia (SIWO) Pusat itu.
  Seperti diketahui, tugas BTN adalah memfasilitasi Timnas, mulai dari Persiapan pembentukan ofisial sampai pemusatan latihan, uji coba dan hari pelaksanaan dari event yang diikuti Timnas berbagai kelompok umur.
 
"Selain itu, BTN juga sudah melakukan pekerjaan dalam memutuskan, menentukan pelatih, BTN menyiapkan forum fit and proper test terhadap calon-calon pelatih, dimana pemilihnya adalah panelis dari komite teknik PSSI dan beberapa pelatih senior di Indonesia. Jadi saya rasa, semua hal itu sudah dilakukan," ujarnya.
 
Raja-panggilan singkat Radja Parlindungan Pane- juga mengatakan, BTN memastikan semua program yang disusun oleh pelatih terpenuhi. Mulai dari program seleksi pemain sampai pemusatan latihan, uji coba dan keberangkatan ke event. "Jadi apa yang salah dengan BTN," ujarnya.
 
Memang, otoritas tertinggi yang menangani timnas itu juga telah menyiapkan perangkat pendukung untuk Tim, yaitu divisi High Performance Unit, yang berisi tim analis lawan, tim statistik pertandingan, hingga kelengkapan data dan video calon lawan. Selain itu, BTN memastikan semua pemain yang cedera akibat TC Timnas dipulihkan atau disembuhkan. Sehingga kembali ke klub seperti ketika datang ke TC.
 
"Selain itu, BTN juga tidak pernah terlibat secara teknikal dalam menentukan pemain atau pola latihan dan skema bermain yang disusun pelatih. Karena itu hak prerogatif pelatih, jadi bukan hal yang mudah mengelola Timnas dengan baik itu, saatnya sekarang itu adalah jangan ada budaya saling menyalahkan. PSSI saat ini sudah menyatu dan sudah baik," ujar pria yang juga wartawan senior itu.
 
Raja menambahkan, BTN gagal apabila timnas tidak bisa menggelar pemusatan latihan karena tidak ada sarananya, atau tidak bisa menyiapkan fasilitas penunjang TC, seperti hotel, konsumsi dan perlengkapan.
 
"BTN gagal apabila Timnas tidak bisa berangkat ke ajang (event) yang diikuti, karena tidak mendapatkan penerbangan atau sarana transportasi. Atau tim tidak terurus di lokasi event," jelasnya.
 
"Faktanya, semua tugas dan fungsi BTN telah dilakukan dengan maksimal dan tidak ada masalah terkait fasilitasi dan hospitality. Soal bagaimana pola, skema, strategi dan taktik bermain 2x45 menit di lapangan, adalah domain pelatih," tandasnya. (Eko Rahmawanto/Media Indonesia)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(ACF)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif