Tidak heran jika dua nama klub besar tersebut melaju mulus dari 16 besar. Selain punya rekam jejak langganan juara, mereka juga dihuni oleh pemain jempolan.
Menariknya, ada dua pemain yang menjadi aktor penting kemenangan namun berusia tidak muda lagi. Selain itu, pemain tersebut bukan merupakan sosok striker murni. Dari kubu Bayern ada nama winger Arjen Robben dan Madrid diwakili oleh bek Sergio Ramos.
Robben menjadi momok menakutkan bagi Arsenal. Bagaimana tidak. Pemain 33 tahun itu rajin mencetak gol ke gawang The Gunners. Teranyar, ia menorehkan gol kedua bagi Bayern. Gol pertama ia ciptakan ketika Bayern menjamu Arsenal pada leg pertama di Allianz Arena.
Momen Arjen Robben mencetak gol ke gawang Arsenal. (Foto: AFP/Ian Kington)
Memang, Robert Lewandowski juga mencetak gol ketika berlaga pada leg pertama. Namun, usia Lewandowski terpaut lima tahun dengan Robben. Tentu, nilai plus berada di pundak eks Chelsea tersebut. Di usia yang tidak muda lagi, Robben bisa berkontribusi maksimal kepada klub.
Jika di Bayern ada Robben, di kubu Madrid ada nama Ramos. Meski berposisi sebagai bek, ia tidak ragu untuk membantu serangan. Terlebih khusus, jika Madrid mendapatkan kesempatan sepak pojok.
Baca: Prediksi Barcelona vs PSG: Banjir Gol Mewarnai Keruntuhan Barcelona
Ia menjadi aktor penting dua gol awal Madrid. Yang pertama, ia sukses menanduk umpan sepak pojok Toni Kroos. Lalu, gol kedua Ramos juga yang menanduk bola, namun mengenai kepala Dries Mertens.
Sergio Ramos. (Kanan). (Foto: AFP/Alberto Pizzoli)
Sontak, nama Ramos menjadi perbincangan. Kendati sudah berusia 30 tahun, Ramos bisa tampil maksimal. Tercatat, sudah enam gol yang ia persembahkan untuk Madrid sepanjang gelaran La Liga.
Baca: Jadwal Siaran Langsung Barcelona vs PSG Dini Hari Nanti
"Seminggu yang lalu saya dibunuh oleh kritikan. Saya bukan pahlawan sebelum bisa mencetak dua gol tadi. Saya hanya berusaha sebaik mungkin sepanjang pertandingan," kata Ramos yang juga kapten Madrid seusai laga kontra Napoli.
Melihat kinerja apik kedua pemain seakan menghapus stigma bahwa pemain tua tidak bisa berbuat banyak. Kuncinya, kembali kepada sang pemain. Apakah mempunyai niat memberikan performa terbaik atau hanya sekadar bermain di lapangan.
Video: Tekuk Arsenal, Bayern Muenchen Lolos ke Perempat Final
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)
